Kanker. Begitu mendengar kata itu ada sesuatu yang menyentuh saraf di otak kecil Anda. “Menakutkan.”
Ya. Kata kanker, kalau diucapkan oleh seorang dokter pasti menimbulkan satu kata akhir “kematian.”
Begitu menakutkan kah kata kanker itu? Jawaban logisnya, sebenarnya, tidak. Sebab kanker, kini, dan akan datang, bisa dikalahkan jika Anda sendiri ingin melawannya.
Laman situs kesehatan terkenal “womenhealt,” dalam edisi terbarunya, Senin, 10 Agustus 2015, menulis dengan komprehensif tentang bagaimana harus melawan dan mecegah kanker sehingga ia tidak lagi menjadi menakutkan.
Kanker, seperti ditulis dengan bagus oleh womenhealt, sering kali datang karena lemahnya kontrol si penderita
Satu hal yang penting diingat adalah diagnosa kanker bukanlah kesalahan siapapun.
Faktanya, studi yang telah dipublikasikan awal tahun ini menemukan dua pertiga orang dewasa yang ditemukan kanker terjadi secara acak akibat mutasi gen yang mendorong pertumbuhan tumor.
Lalu, adakah cara untuk mencegah terjadinya kanker? Sementara tak ada yang bisa memastikan Anda tak akan menerima diagnosis kanker, strategi melawan kanker tampaknya adalah yang paling efektif untuk dilakukan.
Makanan sehat dan bernutrisi adalah salah satu faktor penting yang berpengaruh. “Nutrisi yang baik
sangat penting untuk pencegahan kanker,” ujar Anna Taylor, R.D., pakar diet klinis dari Cleveland Clinic.
Seperti dikutip dari Luca Mazzarella, M.D., Ph.D., dari European Institute of Oncology, Italy mengatakan bahwa jika ndeks masa tubuh lebih besar risiko penyakit kanker akan lebih besar.
Ini karena kelebihan berat badan dapat meningkaykan risiko kanker payudara tiga puluh hingga enam puluh persen, menurut Prevent Cancer Foundation dan perut gendut akan meningkatkan risiko empat puluh tiga persen.
Kegemukan akan meningkatkan tingkat inflamasi tubuh, yang mana dapat menumbuhkan sel-sel kanker.
Selain itu kegemukan akan merangsang terbentuknya estrogen, semakin tinggi kadar estrogen dalam tubuh akan berisiko menyebabkan kanker payudara. Menurut Mazzarella andungan vitamin, mineral dan antioksidan, akan berkontribusi pada kelenjar endokrin.
“Phytonutrient, mineral, dan vitamin antioksidan tertentu adalah area terbaru yang difokuskan dalam penelitian nutrisi yang semakin menarik dibahas setiap tahunnya,” ujar Taylor.
Banyak phytonutrient yang muncul memainkan peran penting dalam menurunkan risiko kanker dengan menjaga sel dari kerusakan atau mutasi DNA, mengurangi inflamasi, dan merangsang system imun untuk membantu menghancurkan mutasi sel.
Phytonutrient dapat ditemukan dalam resveratrol dalam red wine, karoten dalam sayur-sayuran berwarna hijau tua, merah, oranye, ungu, asam ellagic yang terdapat dalam cranberry, dan flavonoids yang terkandung di dalam cokleat hitam, wine, dan teh.
Di tahun 2014 para peneliti studi Cancer Cell International menemukan bahwa antioksidan dalam wine merah mampu menahan pertumbuhan kanker paru, salah satu tipe kanker yang paling mematikan.
Sementara itu, dalam studi Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, wanita dengan kanker payudara yang mengonsumsi pola makan lebih baik berisiko lebih rendah terhadap kematian dibanding yang tidak mengonsumsi makanan sehat.
Penelitian menunjukkan baha makanan berbasis tumbuhan,baik itu buah-buahan dan sayur-sayuran berbagai warna yang setidaknya dikonsumsi sebanyak sembilan porsi per hari, secara signifikan dapat menurunkan risiko kanker berbagai tipe.
Selain itu, konsumsi biji-bijian, lemak sehat, rendah garam, dan rendah gula juga akan menjauhkan Anda dari risiko kanker.
“Catatan penting untuk diketahui, meski semua penelitian mendukung asupan makanan sehat kaya nutrisi yang komponennya berkorelasi mengurangi risiko kanker, maka segala jenis suplemen bernutrisi ya
ng biasa dikonsumsi masyarakat justru tanpa disadari punya pengaruh besar memicu kanker,” ujar Taylor.
Sayangnya, kebanyakan kasus diagnosa kanker memang di luar kontrol Anda. Tapi, seperti kata Mazzarella, terpenting adalah memerhatikan setiap makanan yang dikonsumsi, karena bisa jadi makanan itulah yang berperan besar meningkatkan risiko kanker.