Kebiasaan ngopi?
Ya, ngopi sudah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini
Dan hal itu terbukti dengan munculnya kedai kopi.
Kopi memang diketahui punya banyak manfaat, termasuk membantu menurunkan risiko diabetes.
Kebiasan minum kopi bisa mengurangi risiko penyakit diabetes penelitian empat tahun lalu dari Diabetes Care dan American Journal of Epidemiology.
Selain itu, penelitian dari Clinical Nutrition menyatakan konsumsi kopi secara teratur dapat mengurangi risiko diabetes sebesar sepuluh persen setiap cangkirnya.
Selain itu kemungkinan menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung sebanyak 21 persen.
Hanya saja, tidak semua orang menyukai rasa pahit dari kopi sehingga memilih untuk menambahkan gula. Kebiasaan tersebut menyebabkan jumlah orang penderita diabetes meningkat.
Berdasarkan data IDF Diabetes Atlas pada tahunlalu, Indonesia menduduki posisi keenam sebagai penderita diabetes terbesar Ada beberapa ciri orang yang mengalami diabetes. Orang yang menderita diabetes akan mudah lelah, sering mengantuk, dan mudah lapar.
Penderita diabetes tidak bisa sembuh total, namun diabetes bisa disembuhkan. Melainkan hanya dikontrol kadar gula darah dalam tubuhnya.
Kopi selalu dihubung-hubungkan sebagai minuman yang tidak baik untuk kesehatan Anda.
Akan tetapi, belakangan ini, banyak ilmuwan yang mulai menunjukkan bahwa kopi sebenarnya dapat membantu manusia menanggulangi berbagai macam penyakit, termasuk kanker, penyakit liver, depresi, dan Parkinson.
Bahkan kabar terbaru menyatakan bahwa kopi mencegah diabetes juga.
Ya, belakangan ini, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi kopi dapat menurunkan risiko Anda terkena diabetes tipe 2.
Tentu saja hal ini adalah kabar baik bagi Anda yang tidak bisa melewatkan hari tanpa kopi. Akan tetapi, bagi Anda yang sudah mengidap diabetes tipe 2, beda lagi ceritanya. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang hubungan antara kopi dan diabetes.
Diabetes adalah penyakit yang mempengaruhi tubuh Anda memproses gula darah
Gula darah adalah salah satu komponen penting dalam tubuh Anda, karena gula darah merupakan sumber energi untuk otak, otot, dan jaringan tubuh Anda.
Kalau Anda terkena diabetes, berarti tubuh Anda kelebihan gula darah dan dapat menyebabkan masalah-masalah serius pada kesehatan Anda.
Ada 2 tipe diabetes kronis, yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes jenis lain termasuk diabetes gestasional, yaitu diabetes yang terjadi selama masa kehamilan.
Akan tetapi, jenis diabetes ini akan hilang begitu si ibu hamil melahirkan. Ada juga yang namanya pradiabetes, yaitu bila gula darah Anda lebih tinggi dari biasanya, akan tetapi tidak cukup tinggi untuk disebut sebagai diabetes.
Beberapa tanda-tanda umum seseorang terserang diabetes di antaranya merasa haus terus-menerus, berat badan tiba-tiba menurun tanpa alasan yang jelas, merasa lemas, iritasi, dan lain sebagainya.
Kalau Anda merasa mengalami tanda-tanda terkena diabetes, Anda perlu menghubungi dokter secepatnya untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Keuntungan kopi untuk diabetes sebenarnya berbeda-beda bergantung kasusnya. Diskusi ini dimulai dari penelitian yang dipublikasikan di Diabetologia.
Para ilmuwan dari Harvard meneliti seratus ribu orang selama dua puluh tahun, dan penelitian dipusatkan setiap empat tahun sekali.
Mereka menemukan bahwa orang-orang yang meminum kopi lebih banyak memiliki risiko terkena diabetes tipe 2 i.
Masih belum jelas komponen mana dalam kopi yang menyebabkan turunnya risiko terkena diabetes.
Kemungkinan besar bukan dari kafein, sebab kafein malahan meningkatkan kadar glukosa dan insulin dalam jangka waktu pendek.
Kafein bukanlah satu-satunya komponen yang terdapat pada kopi. Beberapa komponen tersebut bisa jadi yang mengakibatkan Anda terhindar dari terkena diabetes.
Selain itu, mengonsumsi kopi berkafein dalam jangka waktu panjang bisa jadi mengubah efek dari kafein itu sendiri terhadap sensitivitas pada glukosa dan insulin. Toleransi glukosa dan insulin pada kafein setelah konsumsi jangka panjang juga bisa jadi penyebab Anda bisa terhindar dari diabetes bila sering meminum kopi.
Perlu dicatat pula bahwa yang dimaksud minum kopi di sini adalah kopi tanpa tambahan gula.
Pada penelitian di empat belas tahun lalu yang dipublikasikan di Diabetes Care, para ilmuwan menemukan bahwa bila penderita diabetes tipe 2 mengonsumsi kopi yang mengandung kafein sebelum makan, maka hasilnya gula darah si pasien malah akan meningkat setelah makan.
Selain itu, para ilmuwan juga menemukan meningkatnya resistensi insulin. Jadi, meskipun kopi dapat berguna untuk mencegah terjadinya diabetes, kopi justru berbahaya bagi mereka yang sudah mengidap diabetes tipe 2.
Tak jarang peminum kopi menambahkan creamer atau gula ke kopi mereka. Kalau Anda memang ingin berencana untuk meningkatkan frekuensi meminum kopi dalam rangka mencegah terkena diabetes, berhati-hatilah dalam pemilihan topping untuk kopi Anda.
Creamer atau sirup yang ditambahkan ke kopi Anda mengandung karbohidrat yang tidak sehat untuk Anda.
Topping yang sudah disebutkan tadi mengandung kalori yang tinggi. Efek dari gula dan lemak di dalam kopi dan minuman espresso bisa jadi menutupi efek baik yang diberikan kopi untuk mencegah diabetes.
Hal ini juga berlaku untuk pemanis yang ditambahkan ke kopi dalam jenis apapun, mulai dari gula ataupun gula buatan.
Begitu Anda menambahkan gula ke kopi Anda, maka hilanglah keuntungan kopi untuk mencegah diabetes tipe 2. Malahan sebaliknya, hal tersebut malah membuat Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terkena diabetes.