Anda punya kecenderungan gula darah yang tinggi. Kalau benar, itu berarti dapat memengaruhi kesehatan Anda.
Dengan kadar gula darah yang tinggi, maka risiko untuk terkena diabetes menjadi meningkat.
Untuk mengelola agar kecenderungan ini tidak meningkat dan memicu munculnya diabetes , sangat penting mengetahui tanda-tanda kadar gula darah Anda mengalami kenaikan untuk melakukan tindakan pencegahan.
Situs “boldsky” memberitahu Anda bagaimana cara mengelola agar tidak terjadi peningkatan kadar gula darah Anda. Ini tip dari “boldsky,” yang harus Anda camkan.
Anda merasakan peningkat rasa haus?
Ini adalah salah satu gejala yang paling umum dari hiperglikemia. Namun, gejala lain yang harus Anda perhatikan adalah mulut kering.
Berapa kali Anda buang air kecil dalam satu hari dan satu malam. Ketika Anda merasakan keinginan untuk berkemih secara tiba-tiba, maka itu bisa jadi adalah pertanda gula darah Anda tinggi.
Namun keinginan berkemih ini terjadi sangat sering, bahkan ketika kandung kemih kosong atau Anda belum minum.
Ketika kadar gula darah melonjak, tubuh Anda bisa menjadi mendadak lesu. Oleh karena itu, mengalami kelelahan, lesu, penglihatan mulai kabur dan sakit kepala bisa jadi adalah tanda-tanda gula darah melonjak.
Meningkatnya nafsu makan Anda adalah salah satu gejala paling umum dari kadar gula yang tinggi. Oleh karena itu ketika Anda merasa lapar sepanjang hari, maka periksalah kadar gula darah.
Seringkali Anda merasa malas untuk minum air dan pada akhirnya mengarah ke dehidrasi. Pasien diabetes harus berhati-hati dengan kondisi ini, karena merupakan salah satu gejala dari kadar gula darah mereka yang sedang tinggi.
Kebanyakan orang ingin menurunkan berat badan dan ketika berhasil akan merasa senang. Namun, Anda harus mewaspadi jika berat badan turun drastis secara tiba-tiba karena bisa jadi pertanda hiperglikemia.
Dalam urin orang dengan kadar gula darah normal tidak akan mengeluarkan glukosa karena diserap oleh ginjal. Namun jika kadar gula darah tinggi, bekas glukosa akan terlihat dalam urin. Itupula alasan mengapa terkadang banyak semut di toilet setelah Anda berkemih karena mungkin kadar gula darah
Cara lain mengontrol dan mengurangi risiko diabetes adalah menerapkan pola makan yang sehat dan seimbang. Salah satu diet yang dianjurkan untuk pasien diabetes adalah diet mediterania.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa diet mediterania dapat mengurangi risiko diabetes, terutama jika berisiko tinggi terhadap penyakit jantung. Hal ini merupakan temuan dari para peneliti yang mengkaji sembilan studi dan melibatkan banyak lebih orang di negara berbeda selama enam tahun.
“Kepatuhan terhadap diet mediterania dapat mencegah perkembangan diabetes terlepas dari usia, jenis kelamin, ras atau budaya,” ujar pemimpin penelitian Profesor Demosthenes Panagiotakos dari Harokopio University, Athena, Yunani, dikutip Newsmaxhealth.
Lebih lanjut, menurut Panagiotakos, diet mediterania memiliki efek menguntungkan, bahkan untuk orang-orang yang berisiko tinggi. Dia mengatakan bahwa tidak terlalu terlambat untuk memulai makan-makanan yang sehat.
Sementara itu, ulasan penelitian yang dilakukan Panagiotakos ini juga menunjukkan bahwa diet mediterania mengurangi risiko diabetes pada orang-orang di Eropa dan non-Eropa.
Jumlah kasus diabetes di seluruh dunia telah naik dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir dan lonjakan ini telah dikaitkan dengan pertumbuhan epidemi obesitas.
“Diabetes adalah epidemi yang sedang berlangsung dan berhubungan dengan obesitas, terutama pada populasi yang kelebihan berat badan. Kita harus melakukan sesuatu untuk mencegah diabetes, dan mengubah pola makan mungkin menjadi pengobatan yang efektif,” jelas Panagiotakos