Setiap makanan yang kita konsumsi memiliki kandungan nutrisinya masing-masing.
Masalahnya adalah terkadang nutrisi ini tidak selalu baik bagi kesehatan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia cenderung sering mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi yang kurang baik bagi kesehatan.
Jika kita sering mengonsumsi makanan dengan kandungan kolesterol tinggi, dikhawatirkan akan menyebakan kenaikan risiko terkena penyakit jantung koroner dan stroke.
Dan ini beberapa makanan yang sering kita konsumsi namun ternyata tinggi kolesterol.
Sebut saja telur. Ya, salah satu jenis lauk yang paling sering kita konsumsi sehari-hari adalah telur. Seringkali, telur digoreng untuk dijadikan lauk untuk sarapan. Selain itu, telur juga bisa diolah menjadi masakan lainnya yang tak kalah nikmat.
Di dalam telur terdapat kandungan protein, vitamin, dan mineral yang tinggi.
Hanya saja, di dalamnya juga tinggi kandungan kolesterol. Beruntung, menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tujuh tahun lalu disebutkan bahwa konsumsi telur dalam jumlah yang moderat secara teratur tidak akan menyebabkan dampak buruk bagi kadar kolesterol darah.
Hal ini berarti, kita tidak perlu khawatir berlebihan akan mengalami kolesterol tinggi meski sering mengonsumsinya.
Meskipun begitu, pakar kesehatan menyarankan kita untuk lebih cermat dalam mengolah telur.
Sebagai contoh, kita sebaiknya mengolahnya dengan cara direbus yang tentu lebih aman jika dibandingkan dengan telur goreng. Selain itu, kita juga sebaiknya tidak sering mengonsumsi telur yang disantan.
Lainnya hati. Hati adalah jeroan yang bisa didapatkan dari unggas atau dari hewan berdaging merah seperti kambing atau sapi. Rasanya biasanya enak dan bisa dijadikan masakan dengan rasa yang nikmat.
Selain itu, pakar kesehatan menyebut hati juga tinggi kandungan zat besi, seng, dan berbagai macam vitamin.
Hanya saja, hati termasuk dalam makanan dengan kandungan kolesterol tinggi. Sebagai contoh, di dalam 30 gram hati ayam terdapat kandungan kolesterol sebanyak seratus tiga puluhbmili gram.
Bahkan, di dalam hati sapi terdapat kolesterol sebanyak seratus lima puluh lima miligram. Melihat fakta ini, kita sebaiknya lebih cermat dalam mengolah hati dan membatasi konsumsinya.
Keju tinggi kandungan kalsium, protein, dan vitamin. Hanya saja, di dalam keju juga terdapat kandungan kolesterol tinggi.
Sebagai contoh, jika kita mengonsumsi keju sebanyak dua puluh delapan gram saja, maka sudah mendapatkan kolesterol sebanyak dua puluh tujuhmiligram.
Beruntung, pakar kesehatan menyebut kandungan kolesterol di dalam keju tidak begitu mempengaruhi kadar kolesterol di dalam darah.
Hanya saja, jika kita mengonsumsi keju dengan jumlah yang berlebihan atau terlalu sering, bisa jadi akan menyebabkan kolesterol naik, apalagi jika keju juga diolah menjadi masakan yang membuat kadar kalorinya menjadi lebih tinggi.
Ikan sarden kalengan termasuk dalam lauk yang sangat mudah untuk dibuat dan memiliki rasa yang enak. Masalahnya adalah jika kita mengonsumsi sarden sebanyak 92 gram saja, maka kita sudah mendapatkan kolesterol sebanyak seratus tiga puluh satu miligram
Meskipun tinggi kandungan nutrisi lainnya seperti kalsium, seng tembaga, fosfor, zat besi, dan lain-lain, pakar kesehatan menyarankan kita untuk tidak sering-sering makan ikan sarden kalengan demi mencegah kolesterol tinggi.
Makanan laut lainnya yang sebaiknya kita batasi konsumsinya demi mencegah kolesterol tinggi adalah udang. Apalagi jika udang juga diolah menjadi udang goreng, udang bakar, udang saus, atau masakan lain yang bisa saja membuat kadar kalori dan kolesterolnya menjadi lebih tingi.
Di dalam seporsi udang dengan jumlah sepuluh ekor dengan ukuran sedang bisa saja mengandung kolesterol sebanyak dua ratus sepuluh miligram Karena alasan inilah sebaiknya kita membatasinya maksimal satu setengah porsi saja setiap kali memakannya.