Studi terhadap kopi ternyata tak pernah habisnya.
Penelitian terbaru dari Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan kejutan bahwa kopi bisa mengatasi resiko stroke dan mengeliminir serendah mungkin tingkat depresi
Kandungan alami kopi, seperti nditulis laman situs kesehatan terkenal “health.co,” Selasa, 13 Desember 2016, mengungkapkan, kopi berkafein dan tanpa kafein mengandung polifenol, ini adalah antioksidan dan mineral yang kemungkinan memiliki manfaat positif bagi tubuh
Menurut pimpinan penelitian, dokter Frank Hu,, studi ini sekaligus untuk untuk menjawab pertanyaan yang sering muncul selama ini yaitu, apakah kecanduan kopi itu berbahaya
Beberapa percobaan telah dilakukan untuk menentukan apakah kopi benar dapat meningkatkan risiko stroke atau tidak.
Hingga kini, penelitian belum menemukan kopi dapat menyebabkan stroke jika kondisi tubuh Anda dalam keadaan sehat.
Karena, kopi mengandung kafein yang bisa berbahaya untuk orang-orang dengan hipertensi berat, penyakit jantung atau kejang.
Bagi sebagian orang, kopi juga dapat memiliki dampak pada sakit kepala dan menyebabkan bagian tubuh terasa sakit.
Sementara bagi orang lain mungkin kopi justru bisa menyembuhkan rasa sakit di tubuh. Selama Anda tidak memiliki kontraindikasi terhadap kafein, Anda masih aman untuk mengonsumsi kopi.
Sel;ain itu, laman Verywell, menulis penelitian menunjukkan hasil yang mengejutkan yaitu, kopi dapat menurunkan risiko stroke.
Penelitian dilakukan dengan menunjukkan bahwa minum antara dua hingga empat cangkir kopi per hari berkaitan erat dengan penurunan risiko stroke.
Alasannya, mungkin karena kombinasi efek yang bervariasi pada tubuh.
Kopi mengubah fisiologi pembuluh darah dan aliran darah dengan cara yang dapat membantu mencegah hipertensi.
Selain itu, efek kopi dapat mengurangi kemungkinan adanya pembekuan darah yang berbahaya.
Dan ko[pi juga dapat mengurangi kadar kolesterol.
Manfaat ini menguntungkan karena kolesterol dan tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko stroke.
opi telah menunjukkan beberapa komponen aktif yang memiliki sifat antioksidan, yang telah terbukti mampu mengurangi risiko stroke serta mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh stroke.
Bagi para pecinta kopi atau minuman dan makanan yang mengandung kafein termasuk minum secangkir kopi, secara rutin juga dapat membantu menurunkan depresi.
Seperti dimuat dalam situs Medical News Today, penelitian yang melibatkan ratusan ribu peserta dan secara teliti menganalisis kurang lebih delapan ribuan kasus depresi tersebut juga membuktikan bahwa mengasup kafein secara rutin juga ampuh dalam membantu mencegah mereka yang tidak menderita dari potensi mengalami depresi semasa hidupnya.
Namun, kafein pada kopi dinilai lebih efektif melawan depresi dibanding yang terdapat di teh. Sebab, kafein dalam kopi memiliki komponen-komponen penting seperti, asam chlorogenic, asam ferulic dan asam caffeic.
Tiga jenis asam tersebut bersifat anti-inflamasi atau melawan peradangan yang ada, khususnya pada sel saraf otak orang yang depresi.
Selain tiga jenis asam tersebut, kandungan antioksidan alami dalam kafein juga membantu meringankan beberapa ketidaknyamanan dan penderitaan yang disebabkan oleh depresi.
Beberapa studi lainnya, seperti di Inggris mengungkapkan mengonsumsi kopi bisa menurunkan risiko seseorang terkena sirosis hati. Tapi peneliti mengingatkan dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi hal ini.
Mengonsumsi kopi setiap hari bisa mengurangi potensi kanker hadir kembali pada kasus kanker usus stadium 3.
Penelitian yang dilakukan Dana-Farber Cancer Institute mengungkapkan hal ini terjadi karena kafein kemungkinan mencegah peradangan.
Studi dengan hasil menarik ditemukan peneliti University of Copenhagen. Orang yang mengonsumsi kopi berisiko rendah alami obesitas, sindrom metabolik, dan diabetes tipe 2.
Penelitian terbaru lainnya menemukan dalam situasi tertentu ada efek samping yang dapat ditimbulkan dari minum kopi.
Seperti, kecemasan hingga lelah yang berlebihan.
Untuk itu ada empat waktu sebaiknya Anda hindari untuk menyesap kopi agar terhindar dari dampak buruknya
Laman situs Prevention, menulis, jangan minum kopi terlalu panas
Menurut World Health Organization, minum kopi yang sangat panas bisa memicu kanker esofagus atau kerongkongan.
Kopi panas biasanya disajikan di kedai kopi. Jika Anda membuat kopi sendiri di rumah, menambahkan susu atau krim bisa menurunkan suhunya, tetapi hanya sekitar lima derajat.
Sebaiknya, tunggu sejenak hingga kopi agak dingin. Secangkir kopi hitam biasanya membutuhkan waktu hingga lima menit untuk mendinginkannya.
Kafein memiliki efek rangsangan pada sistem saraf. Ini menyebabkan pelepasan hormon stres kortisol yang bisa memicu rasa panik, dan memperburuk kecemasan juga masalah tidur.
Pertimbangkan untuk membatasi asupan kopi Anda atau minum paling lambat enam jam sebelum tidur untuk menghindari tidur tak nyenyak.
Minum secangkir kopi terlalu pagi, sebenarnya tidak membangun energi Anda sepenuhnya.
Karena, pada jam pertama setelah Anda bangun, tingkat hormon stres kortisol berada di puncaknya yang bisa memberikan Anda energi alami dari dalam tubuh.
Banyak ahli sepakat bahwa waktu terbaik untuk minum kopi pertama adalah sekitar pukul 10.00 hingga 12.00.
Waktu tersebut merupakan saat dimana hormon kortisol mulai menurun. Apabila Anda minum kopi terlalu pagi, kemungkinan Anda akan butuh kopi lagi di di siang hari.
Minum kopi berlebihan diketahui bisa membawa dampak buruk pada kesehatan Anda. Kelebihan kopi bisa memperburuk Anda yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi, diabetes dan penyakit asam lambung.
Kopi memang dipercaya untuk mengusir rasa kantuk. Jadi, ketika Anda sangat membutuhkan tidur dan rasa kantuk sudah datang, jangan minum kopi.
Penelitian menemukan bahwa kafein tidak lagi efektif menghilangkan kantuk ketika Anda tidur kurang dari lima jam selama tiga hari berturut-turut.
Tidur yang terlalu sebentar menyebabkan penurunan tajam kinerja kognitif tubuh dan ini tidak bisa diatasi oleh kafein. Jika Anda tidak tidur selama minimal tujuh jam, hindari kopi.