Seorang teman mengeluh tekanan darahnya bak “roller coaster.” Terkadang sangat tinggi dan di kesempatan lain “drop,” dan kedua kejadiannya itu menyebabkannya harus menjalani istirahat. “Mumang,” katanya dengan bercanda kalau tekanan darahnya melewati batas normal.
Meski tanpa gejala berarti, tekanan darah tinggi alias hipertensi bisa sangat membahayakan kesehatan. Tekanan darah tinggi adalah pembunuh yang sangat misterius dengan cara merusak tubuh Anda.
Tekanan darah secara alami dapat meningkat dengan berjalannya usia, meski Anda menjalankan diet yang tepat dan olahraga sekalipun. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur.
Tekanan darah dikatakan normal bila angkanya berkisar 120/80 mmHg dan dikategorikan tinggi bila mencapai 140/90 mmHg. Jika tekanan darah seseorang berada di antara 120-140 untuk sistolik dan 80-90 untuk diastolik, maka disebut dengan prehipertensi. Itu bukan hanya sekadar angka, karena tekanan darah tinggi dapat membunuh Anda tanpa gejala.
Berikut ‘cara kerja’ tekanan darah tinggi merusak tubuh Anda, seperti dilansir Dailyhealthpost. Ia akan melemahkan arteri. Dorongan dari peningkatan tekanan darah dalam pembuluh dapat menyebabkan arteri melemah. Dengan adanya tekanan terus-menerus, arteri bisa meledak, menyebabkan perdarahan stroke atau internal.
Tekanan darah tinggi juga menyebabkan terjadinya penumpukan plak lemak. Penumpukan plak di arteri tidak hanya berhubungan dengan kolesterol tinggi, tetapi juga dapat didorong oleh tekanan darah tinggi. Penumpukan plak di arteri dapat menyebabkan segala macam masalah yang berkaitan dengan tersumbatnya aliran darah.
Tekanan ekstra dalam pembuluh darah menyebabkan jantung bekerja lebih keras dari seharusnya, yang dapat menyebabkan pembesaran jantung, kelemahan jantung, yang pada akhirnya memicu gagal jantung.
Tekanan darah tinggi membuat jantung bekerja ekstra, yang dapat menyebabkan kejadian koroner karena adanya kerja paksa. Dan perlu diketahui, penyakit arteri koroner adalah salah satu penyebab utama serangan jantung.
Karena arteri sempit akibat peningkatan tekanan dan penumpukan lemak, jumlah oksigen yang sampai ke organ menjadi berkurang. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otak, mata, paru-paru, yang pada akhirnya mengakibatkan konsekuensi permanen seperti kebutaan dan kehilangan memori.
Melemahnya arteri dapat menyebabkan tonjolan yang disebut aneurisma, yang dapat meledak akibat meningkatnya tekanan dan menyebabkan kerusakan otak atau organ lain.
Stroke yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah pada otak, dapat mengancam kehidupan atau mengakibatkan kerusakan otak jangka panjang yang mempengaruhi ucapan dan memori.
Efek lainnya dari tekanan darah tinggi yang paling umum, dari menyempitnya arteri akibat tekanan darah tinggi, adalah gagal ginjal, dan salah satu penyebab terbesar dari gagal ginjal adalah tekanan darah tinggi.
Jika arteri dalam ginjal tidak bisa berfungsi dengan baik, tubuh akan mengalami kesulitan membersihkan diri dari sampah dan racun, yang dapat mendatangkan malapetaka pada seluruh sistem tubuh. Pasien gagal ginjal memerlukan transplantasi atau perawatan dialisis (cuci darah) untuk bertahan hidup.
Tekanan darah tinggi berat dan tidak diobati dapat menyebabkan keadaan darurat hipertensi. Jika tekanan darah Anda tiba-tiba meroket ke 180 sistolik atau diastolik 120, Anda harus segera menghubungi petugas medis darurat segera.
Tekanan darah tinggi ini dapat menyebabkan stroke, kehilangan kesadaran, penumpukan cairan di paru-paru, kehilangan memori dan kerusakan otak lainnya, dan kerusakan organ secara umum karena oksigen tiba-tiba gagal disampaikan oleh arteri.