Berapa jam durasi tidur Anda setiap malam?
Apakah Anda punya jadwal tidur yang rutin?
Jika jadwal dan durasi tidur Anda masih tidak teratur, jangan heran kalau Anda gampang sakit belakangan ini.
Pasalnya, tidur ternyata terbukti memiliki manfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, lho?
Bagaimana bisa, ya?
Jangan sepelekan jam tidur Anda, karena bila Anda kurang tidur, Anda rentan terkena berbagai penyakit infeksi.
Contohnya saja, saat Anda merasa kelelahan akibat aktivitas padat dan tidak dibarengi dengan tidur yang cukup. Biasanya jika sudah begitu dalam beberapa waktu kemudian Anda malah kena flu, batuk, atau pilek akibat infeksi.
Nah, fakta ini telah dibuktikan dalam berbagai penelitian, salah satunya riset yang diterbitkan pada The Journal of Experimental Medicine.
Dalam riset tersebut, para peneliti telah membuktikan berbagai manfaat tidur, salah satunya mampu memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi penyakit.
Melalui penelitian tersebut, diketahui bahwa tidur cukup dapat memperbaiki kinerja sel imun, khususnya sel limfosit T yang berperan dalam melawan infeksi penyakit.
anibodi tersebut biasanya aktif menyerang virus penyebab flu, HIV, herpes, dan sel kanker.
Penelitian tersebut bahkan menemukan mekanisme baru tentang bagaimana manfaat tidur dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh.
Ketika sel limfosit T mengenali adanya infeksi penyakit yang masuk ke dalam tubuh, integrin akan diaktifkan. Integrin adalah sejenis protein lengket yang memungkinkan sel limfosit T menempel dan membunuh sel-sel yang terinfeksi.
Para peneliti membandingkan sel limfosit T dari dua kelompok berbeda. Kelompok pertama diminta untuk tidur, sementara kelompok lainnya tetap terjaga sepanjang malam.
Hasilnya, ditemukan bahwa sel limfosit T pada subyek penelitian yang tidur bekerja jauh lebih baik. Kondisi itu membuat integrin yang aktif bertambah, sehingga kian sel limfosit T dapat mendeteksi lebih banyak sel yang terinfeksi.
Para ahli meyakini hal ini terjadi karena saat tidur, kadar hormon adrenalin, noradrenalin, dan prostaglandin menurun. Hal ini tersebutlah yang memengaruhi kerja sel limfosit T.
Jika dibandingkan dengan kelompok yang kurang tidur, hormon stres justru meningkat dan menghambat kemampuan sel T untuk berfungsi optimal. Akibatnya, seseorang yang kurang tidur menjadi lebih rentan sakit.
Manfaat tidur yang bisa membuat kekebalan tubuh lebih kuat baru dapat dirasakan, jika Anda cukup istirahat tiap malam. Orang dewasa dianjurkan untuk tidur minimal 7 jam setiap malam agar kesehatannya terjaga.
Sayangnya, tidak semua orang mematuhi anjuran tersebut karena padatnya aktivitas atau sekadar sulit tidur pada malam hari. Padahal jika dibiarkan, kebiasaan kurang tidur dapat memicu peningkatan hormon stres pada tubuh.
Dikutip melalui Healthline, seorang sleep neurologist bernama Suzanne Stevens, menyebutkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Mulai dari gangguan suasana hati, memori, dan gula darah.
Pada kasus yang parah, kurang tidur meningkatkan risiko peradangan, tekanan darah, resistensi insulin, kortisol, berat badan, penyakit kardiovaskular, dan menurunkan regulasi gula darah.
Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk mendapat kualitas dan kuantitas tidur yang baik? Anda dapat menciptakan suasa tidur yang kondusif dan nyaman. Misalnya, menggunakan lampu tidur, menyalakan pendingin udara, dan menjauhkan gadget dari jangkauan.
Sebelum tidur, Anda juga disarankan untuk membatasi konsumsi kafein dan minuman alkohol. Sebaiknya rutin berolahraga (minimal 30 menit per hari) untuk meningkatkan kualitas tidur pada malam hari.