Puasa dan olahraga?
Menurut pakar kesehatan, puasa bukanlah halangan untuk tetap berolahraga Olahraga saat puasa bisa menjadi kesempatan untuk lebih banyak membakar kalori sehingga Anda bisa menurunkan berat badan saat puasa.
Namun begitu Anda harus memperhatikan waktu dan intensitasnya agar tidak mengganggu puasa Anda.
Lantas kapan sebaiknya melakukan olahraga saat puasa?
Olahraga saat perut Anda kosong dan haus dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda. Ini bisa membuat Anda merasa sangat kelelahan, lemas, pusing, sampai menyebabkan dehidrasi.
Kondisi juga dapat menyebabkan kerusakan otot dan dapat meningkatkan hormon stres (hormon kortisol) dalam tubuh. Sehingga untuk mencegah hal ini, Anda harus pintar-pintar mencari waktu yang tepat untuk berolahraga di bulan Ramadan.
Sebenarnya, waktu yang tepat untuk Anda melakukan olahraga di bulan Ramadan tergantung pada diri Anda sendiri. Selama Anda tidak merasa lemas dan pusing setelah melakukannya, ini tidak menjadi masalah.
Untuk itu ada beberapa pilihan waktu paling baik bagi Anda untuk melakukan olahraga saat puasa.
Anda bisa melakukan olahraga sesaat sebelum Anda berbuka untuk membakar lemak lebih banyak. Tentu, ini menguntungkan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan saat Ramadan.
Melakukan olahraga di saat perut kosong bisa membantu Anda dalam menghilangkan lemak lebih banyak.
Setelah Anda olahraga dan menggunakan sisa energi, kemudian Anda bisa makan saat buka puasa untuk menggantikan energi yang hilang.
Sehingga waktu olahraga sebelum berbuka mungkin merupakan waktu olahraga yang baik. Anda mungkin tidak perlu khawatir akan mengalami gula darah rendah atau dehidrasi.
Namun ingat, jangan memaksa untuk melakukan olahraga yang berlebihan untuk bisa membakar lemak lebih banyak.
Anda masih dalam keadaan puasa dengan sisa energi yang sedikit, sehingga olahraga yang Anda lakukan perlu dibatasi, tidak lebih dari enam puluh menit. Jangan sampai Anda sakit, merasa lemas, dan pusing setelah olahraga.
Bisa juga olahraga setelah buka puasa dan ini merupakan waktu terbaik untuk Anda berolahraga di bulan Ramdan.
Anda bisa melakukan olahraga dua sampai tiga jam setelah berbuka. Tunggu sampai makanan Anda dicerna oleh tubuh sehingga Anda mendapatkan energi kembali untuk berolahraga.
Karena Anda sudah makan dan mengisi tubuh Anda lagi dengan energi, Anda bisa melakukan olahraga apapun yang Anda inginkan mulair dari intensitas ringan sampai berat, termasuk olahraga untuk meningkatkan kekuatan dan massa otot.
Bisa juga olahraga setelah sahur Setelah sahur Anda juga bisa melakukan olahraga. Tubuh Anda telah menerima energi dari makanan yang Anda makan saat sahur, sehingga Anda bisa melakukan olahraga pada saat ini.
Namun, sebaiknya olahraga yang Anda lakukan setelah sahur adalah olahraga dengan intensitas ringan. Olahraga setelah sahur baik Anda lakukan untuk menjaga kebugaran tubuh saat puasa.
Namun ingat, Anda harus menyediakan energi untuk melakukan aktivitas Anda selanjutnya sampai waktu buka puasa, sehingga jangan melakukan olahraga berlebihan pada waktu ini.
Selain waktu, Anda juga harus memilih jenis olahragan.
Lakukan jenis olahraga yang biasa Anda lakukan seperti biasanya. Namun, sebaiknya lakukan jenis olahraga intensitas ringan sampai sedang, seperti berjalan, jogging, dan bersepeda.
Disarankan untuk tidak mencoba intensitas olahraga yang lebih tinggi dari yang biasa Anda lakukan karena ditakutkan tubuh tidak mampu melakukannya.
Saat Ramadan, tubuh diberi waktu dua kali untuk makan, yaitu saat sahur dan berbuka puasa (waktu maghrib). Waktu makan di bulan Ramadan agak berubah dibandingkan dengan hari biasanya.
Selain itu, porsi makan mungkin juga dapat berubah. Namun, usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sama seperti hari biasanya, tidak berlebih dan juga tidak kekurangan.
Pastikan menu makanan tetap mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat merupakan energi utama bagi tubuh. Karbohidrat dapat mengembalikan kadar glukosa darah yang menurun saat berpuasa.
Makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat (yang memiliki indeks glikemik rendah) diperlukan karena membantu melepaskan energi secara perlahan sehingga energi dalam tubuh tidak cepat habis.
Memakan makanan yang mengandung indeks glikemik rendah pada saat berbuka puasa bertujuan untuk meningkatkan cadangan karbohidrat.
Jika mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, maka kadar gula darah akan cepat meningkat tetapi akan cepat habis juga.
Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi saat berbuka puasa untuk memaksimalkan cadangan glikogen otot dan kemudian konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi saat sahur untuk memperlambat pencernaan sehingga perut tidak cepat kosong.
Ini merupakan strategi untuk mengurangi perasaan cepat lapar selama berpuasa dan juga mempertahankan energi sampai olahraga dimulai.
Selain karbohidrat, protein juga sangat diperlukan tubuh. Konsumsilah makanan yang mengandung protein tinggi, seperti ikan, daging, dan telur.
Protein merupakan zat yang diperlukan untuk pertumbuhan dan juga sebagai zat pembangun. Protein membantu memulihkan dan memperbaiki sel-sel otot yang rusak ketika berolahraga.
Dehidrasi dapat terjadi saat berolahraga apalagi dilakukan pada saat cuaca panas. Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, asupan cairan ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan cairan yang disarankan adalah satu setengah hingga dua liter per hari.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk membatasi melakukan aktivitas fisik di siang hari untuk mencegah dehidrasi.
Melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena cairan tubuh hilang melalui keringat.
Selain itu untuk tetap bisa olahraga saat puasa adalah perhatikan waktu tidur.
Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam per hari.
Waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi kinerja tubuh. Tidur siang mungkin kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.