Wanita mengalahkan lelaki dalam hal tingkat kecemasan.
Lecemasan ini, menurut sebuah studi terbaru, muncul tanpa sebab yang jelas dibandingkan para pria.
Akibatnya, wanita selalu dipengaruhi oleh kec emasan saban harinya.
Gangguan kecemasan itu datang rasa takut dan kegelisahan yang berlangsung setiap saat.
Gangguan ini terkadang juga dibarengi oleh sensasi fisik seperti peningkatan tekanan darah, gangguan tidur, serta rasa mual.
Kondisi ini dipicu oleh fluktuasi hormonal atau karena secara umum wanita memang lebih gampang stres.
Diperkirakan, empat dari seratus orang wanita didera kecemasan.
Di Eropa saja, seperti yang dipublikasi Jurnal Brain and Behavior menyebutkan, lebih dari enam puluh juta orang terdampak kecemasan tanpa sebab.
Perempuan berusia kurang di bawah katagori “mature” rentan mengalami gangguan cemas.
“Fokus yang paling sering adalah pada depresi, walau hali itu penting, tapi gangguan kecemasan tak kalah penting dan berdampak serius.”
“Rasa cemas juga bisa memicu penyakit lain dan gangguan psikiatri seperti bunuh diri,” kata Olivia Remes dari Universitas Cambridge yang melakukan analisa ini.
Bila gangguan cemas juga diikuti dengan gangguan fisik, maka seseorang disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Ini karena gangguan tersebut sudah menjadi masalah kesehatan serius.
Pada umumnya seseorang tidak memeriksakan dirinya karena menganggap gangguan cemas itu sebagai stres biasa.
Gangguan kecemasan juga bisa ditekan dengan menghindari konsumsi kafein dan alkohol terlalu banyak, serta berhanti merokok. Berolahraga teratur juga membantu kita lebih rileks.
Memang secara umum setiap orang pernah mengalami rasa cemas, khawatir, panik, dan gelisah.
Rasa cemas adalah bagian dari emosi normal manusia.
Seperti rasa cemas ketika menghilangkan barang penting milik orang lain, atau saat menghadapi ujian, hingga saat-saat menanti hari besar seperti pernikahan.
Tetapi, rasa cemas ternyata bisa menjadi gangguan mental yang sangat parah dan melelahkan pada kondisi tertentu.
Rasa cemas ini sudah bukan lagi hal normal dan sering disebut dalam istilah psikologinya sebagai ‘Anxiety Disorders’ atau gangguan kecemasan.
Wanita memiliki risiko gangguan hampir dua kali dibanding dengan pria.
Studi yang sama juga menemukan bahwa orang-orang yang berasal dari Amerika Utara memiliki tingkat kecemasan lebih tinggi dari budaya lain.
Penulis dari Departemen Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer, Olivia Remes, mengatakan bahwa gangguan ini dapat membuat hidup sangat sulit bagi sebagian orang dan penting untuk mendapatkan bantuan dari sekitarnya.
“Dengan mengumpulkan semua data ini bersama-sama, kami melihat bahwa gangguan itu umum pada semua kelompok, tetapi wanita dan orang muda yang tidak proporsional juga terpengaruh.”
“Orang-orang yang memiliki kondisi kronis pada kesehatannya dan berada pada risiko tertentu, gangguan ini menambahkan beban ganda pada kehidupan mereka,” kata Remes, seperti dilansir Independent.
Proporsi tertinggi orang dengan kecemasan di Amerika Utara, yaitu dengan perbandingan delapan dari setiap seratus orang yang terkena.
Sedangkan yang terendah berada di Asia Timur, yaitu kurang dari tiga pada setiap seratus orang yang memiliki masalah kesehatan mental ini.
Jika berdasarkan jenis kelamin, perempuan dinyatakan hampir dua kali lebih mungkin terkena dampak gangguan ini dibanding pada pria.
Adapun untuk individu muda, baik laki-laki dan perempuan di bawah usia 35, terpengaruh secara tidak proporsional.