Dibanding lelaki, perempuan akan mengalami kesulitan menurunkan berat.
Dan lelaki hanya butuh separuh dari upaya yang dilakukan wanita dalam menurunkan berat badan
Memang ada sebagian pria yang harus berjuang lebih keras untuk menurunkan berat badan, tapi secara umum para pria lebih beruntung.
Sebuah studi dua tahun silam mengungkapkan pria dan wanita gemuk diminta melakukan empat pola makan yang berbeda.
Setelah dua bulan, tak peduli jenis dietnya, para pria berhasil mencapai penurunan berat badan signifikan dibanding para wanita.
Ketidakadilan itu sebenarnya dipicu oleh faktor biologis.
Pertama, pria memang secara fisik lebih besar, dengan otot yang lebih banyak. Itu berarti mereka memiliki metabolisme lebih cepat.
“Pria butuh lebih banyak kalori untuk menjaga berat badannya.
Karenanya, jika mereka mengurangi asupan kalori, bahkan sedikit, mereka lebih mudah mencapai defisit kalori dan turun berat badan,” kata Jessica A.Cunane, ahli diet olahraga tersertifikasi.
Yang kedua, pria dan wanita memiliki kadar hormonal yang sangat berbeda. Para wanita memiliki hormon testosteron lima belas hingga dua puluh persen lebih sedikit.
Padahal, hormon ini memicu pembakaran lemak dan pembentuk otot.
Penelitian terbaru tahun ini oleh Universitas Yale juga menunjukkan, wanita memiliki kadar estrogen dan progesteron lebih tinggi yang berkontribusi pada nafsu ngemil.
Kadar hormon tiroid, yang mengatur berat badan dan metabolisme, juga sangat berbeda di antara pria dan wanita.
“Gangguan hormon tiroid juga lebih sering dialami wanita. Risiko mengalami kadar tiroid yang rendah terjadi pada masa kehamilan, setelah melahirkan, dan sekitar masa menopause,” kata Brunilda Naziro, dokter penyakit dalam spesialis hormon.
Jika Anda adalah satu di antara ribuan wanita yang sedang berjuang menurunkan berat badan, berolahraga maksimal di pusat kebugaran dan menghitung setiap kalori yang masuk ke tubuh Anda, sambil dikelilingi pria-pria yang nampaknya begitu cepat mendapat bentuk tubuh ideal, Anda tidak sendiri.
Kabar yang mengatakan bahwa pria lebih mudah menurunkan berat badan adalah antara mitos dengan fakta. Perbedaan sebenarnya antara pria dan wanita dalam hal ini adalah masalah fisiologis.
Pria lebih mudah membakar kalori, karena mereka cenderung memiliki tinggi, berat dan massa otot lebih dari wanita. Anda sudah tahu bahwa massa otot adalah salah satu faktor penentu pembakaran lemak tubuh. Semakin besar massa otot Anda, semakin mudah Anda membakar lemak.
Berkenaan dengan tinggi dan berat badan pria yang lebih dari wanita, atau dengan kata lain pria cenderung lebih besar dari wanita, ini juga memengaruhi. Orang yang berbadan besar punya keuntungan tersendiri dibanding yang berbadan kecil.
“Karena pria harus ‘menanggung’ berat dan tinggi yang lebih banyak saat beraktivitas, mereka membutuhkan energi yang lebih banyak juga. “
“Karena mereka membutuhkan lebih banyak energi, tubuh mereka membakar lebih banyak kalori,” kata Joey Gochnour, ahli diet dan nutrisi serta pelatih kebugaran bersertifikat di Amerika Serikat.
Karena kebutuhan kalori pria lebih banyak, modifikasi pola makan dan olahraga yang mereka jalankan akan menghasilkan defisit kalori.
Hasilnya, berat badan pria turun lebih cepat dari wanita yang melakukan diet dan olahraga yang sama dengan pria.
Organ tubuh yang lebih besar akan mengambil kalori lebih besar. Organ tubuh yang kecil, mengambil kalori kecil juga.
Organ tubuh wanita yang lebih kecil, tidak akan membakar kalori lebih banyak dari pria yang ukurannya lebih besar. Jadi, defisit kalori wanita tidak akan sebanyak pria.
Menambah tinggi badan saat usia sudah dewasa, bisa dikatakan sebagai sesuatu yang nyaris mustahil.
Menambah berat badan tentu saja bukan pilihan. Yang bisa dilakukan wanita untuk mempercepat penurunan bobot tubuhnya, adalah mengubah rasio massa otot dengan lemak tubuhnya.
Banyak wanita takut tubuhnya menjadi gempal jika harus membentuk otot. Strength training adalah pilihan olahraga yang tepat bagi wanita untuk memperbesar massa ototnya tanpa harus menjadi gempal.
Strength training tidak selalu harus mengangkat barbel besar, squat rack dan bench press. Lupakan jenis latihan itu.
Wanita bisa melakukan jenis strength training atau latihan kekuatan yang lain. Pilih jenis latihan body weight exercise atau latihan menahan berat tubuh Anda sendiri seperti push up dan pull up.
Apakah ini sudah cukup?
Sayangnya tidak.
Pria didominasi oleh hormon testosteron.
Penelitian membuktikan, bahwa hormon ini membantu pria membentuk otot lebih cepat dari wanita. Testosteron meningkatkan massa otot dengan cara meningkatkan sintesa protein otot, lalu membangun kembali jaringan otot.
Sebuah penelitian dari University of Missouri membuktikan hal ini. Pemimpin penelitian, Prof. Jill Kanaley dan tim, meneliti tujuh puluh lima pria dan wanita obesitas dengan diabetes tipe-2.
Masing-masing partisipan dimonitor detak jantung dan gula darahnya saat melakukan tes isometric handgrip, yang dilanjutkan dengan program latihan squeezing selama beberapa menit tiap sesi.
Hasilnya, tidak hanya pria mendapatkan manfaat yang lebih banyak untuk jantungnya, tapi juga bisa mencapai tujuan latihan dua p[uluh persen lebih cepat dari wanita.
Jangan putus asa, para wanita. Pria tidak selalu menang. Penelitian di Inggris wanita obesitas dan pria obesitas memberi harapan baru.
Para simpatisan penelitian diminta menjalankan empat program diet sperti Atkins, Slim-Fast, Weight-Watchers, diet Rosemary Conley dan Fitness Plan, selama dua dan enam bulan.
Pada dua bulan pertama, para pria mengalami penurunan berat dua kali lebih banyak dari wanita.
Tapi, selisih penurunan berat ini semakin mengecil ketika mereka terus menjalankan dietnya masing-masing.
Di bulan ke-enam, hasil penurunan berat badan antara pria dan wanita menunjukkan angka yang sama.