Cal Crutchlow masih mengaku kagum dengan Valentino Rossi meski di MotoGP musim ini pebalap asal Italia itu belum satu pun kemenangan.
Dalam wawancara ekslusif dengan Tuttomotoriweb, pebalap LCR Honda itu kembali menyampaikan testimoni positif untuk The Doctor.
“Rossi merupakan sosok bertalenta alami dan ia telah membuktikannya lagi tahun ini,” ucap Crutchlow kepada Tuttomotoriweb.
“Ia hampir empat puluh tahun, tapi ia mampu membalap sangat baik dan menikmati balapan MotoGP seperti remaja. Saya sangat respek terhadapnya.”
Meski tak mampu meraih satu pun podium pertama musim ini, Rossi tercatat masih berada di peringkat kedua klasemen sementara MotoGP musim ini.
Rossi mengoleksi seratis empat puluh dua poin atau selisih lima puluh sembilan poin dari Marc Marquez yang masih bercokol di posisi puncak klasemen sementara.
Crutchlow pun salut dengan kemampuan The Doctor yang masih bisa bersaing di posisi atas dengan pebalap-pebalap top lain yang jauh lebih muda darinya.
“Rossi selalu memiliki gairah untuk terus membalap. Mungkin saja kita akan melihatnya membalap di trek dengan kendaraan roda empat.”
“Saya yakin sekali kita tetap akan mendengar tentangnya ketika nanti ia sudah pensiun,” terang Crutchlow.
Saat ditanya pebalap yang berpeluang besar meraih juara MotoGP musim ini, Crutchlow enggan menyebutnya dengan gamblang.
“Banyak orang bertanya tentang pertanyaan itu, tapi jika saya tahu pasti, saya akan menjadi peramal.”
“Sejauh ini saya melihat Marquez telah membuktikan masih menjadi pebalap terkuat, namun kejuaraan ini masih panjang,” kata pebalap asal Inggris tersebut.
Sementara itu, untuk balapan musim ini, performa Valentino Rossi dengan Yamaha diprediksi belum akan membaik
Yamaha tidak pernah menjadi juara seri MotoGP sejak MotoGP Belanda tahun lalu yang berlangsung Juni
Setelah itu tim berlambang garpu tala selalu kalah cepat dari Ducati dan Honda.
Hingga berakhirnya MotoGP Austria, Yamaha sudah absen di podium teratas selama dau puluh satu seri.
Rossi yang untuk sementara menempati peringkat kedua pada klasemen MotoGP musim ini tercatat hanya mampu mencatatkan runner up sebagai hasil terbaik.
Penampilan Yamaha yang menurun kembali terlihat pada dua seri terakhir, yakni MotoGP Republik Ceko dan MotoGP Austria.
Dalam dua balapan tersebut, Rossi dan Maverick Vinales berada di luar posisi tiga besar.
“Di Yamaha, fase Furusawa telah berakhir dan era baru telah dimulai, dan para mekanik sedikit kurang cerdik. Ini akan menjadi masalah besar, krisis akan berlanjut hingga tahun depan dan ada jarak besar yang akan berlanjut,” kata pengamat MotoGP, Carlo Pernat, dikutip dari GPOne.
“Rossi bisa mengatakan masih memiliki peluang di beberapa lintasan, seperti di Malaysia atau Australia, tapi secara keseluruhan situasinya menjadi rumit, sementara Vinales tidak dapat bersaing,” sambungnya.
Posisi para pebalap Yamaha di klasemen sementara musim ini terancam oleh pebalap-pebalap lain.
Rossi yang menempati peringkat kedua semakin tertinggal jauh dari Marquez. Kini Rossi berjarak lima puluh sembilan poin dari sang juara bertahan. Selain itu jaraknya dengan Lorenzo dan Dovizioso pun hanya terpaut dua belas dan tiga belas poin.
Sementara Vinales yang sudah tergeser ke peringkat kelima juga terancam oleh keberadaan Danillo Petrucci, Johann Zarco, dan Cal Crutchlow.
Di sisa musim ini sendiri, Rossi telah menyatakan “tutup buku” untuk bias mengejar juara.
Pebalap veteran asal Italia itu tak mau berharap banyak perubahan yang dilakukan timnya untuk memperbaiki performa motor.
The Doctor memang tidak bisa lagi menutupi kekecewaannya karena belum satu pun bisa meraih kemenangan di musim ini. Situasi itu membuatnya sangat sulit mengejar rival utama, Marc Marquez, yang masih bercokol di posisi teratas klasemen sementara MotoGP musim ini.
Rossi berada di peringkat kedua klasemen sementara, namun selisih poinnya dengan Marquez kian senjang yakni lima pulouh sembilan poin.
Sementara Jorge Lorenzo merangsek ke posisi ketiga dan mulai mengintai posisi The Doctor.
“Perbedaan dengan tiga pebalap terdepan memang sangat besar. Tahun ini Marquez dan dua pebalap Ducati Lorenzo dan Andrea Dovizioso tetap lebih cepat dari kami, jika mereka tidak melakukan kesalahan.”
“Kami adalah tim Yamaha resmi, kami harus melihat itu. Apakah saya bisa berharap sebuah kemajuan nyata? Sayangnya tidak, saya tak yakin kami belum bisa,” ucap Rossi seperti dikutip dari Motociclismo.
Hal terpenting bagi Yamaha, ia menegaskan, terus mencoba melakukan sesuatu.
“Khususnya pada tes di Misano akan sangat penting karena bersama Mugello merupakan balapan yang penting tahun ini,” terang The Doctor.
Sebelum sampai di Misano, Rossi dan para pebalap lainnya bakal memulai seri di MotoGP Inggris pada akhir Agustus.
Rossi dan rekan setimnya di Yamaha, Maverick Vinales, belum bisa terbebas dari paceklik kemenangan seri MotoGP musim ini.
Rossi hanya mampu meraih posisi keenam setelah start dari posisi empat belas pada balapan MotoGP Austria. Sedangkan Vinales mendapat hasil yang lebih buruk setelah hanya mampu melewati garis finis di posisi kedua belas.
Yamaha kini sudah tidak pernah menang sejak Rossi menjadi pemenang di MotoGP Belanda, tahun lalu
Sejak Rossi meraih kemenangan di Assen, Yamaha sudah tidak pernah meraih kemenangan di dua puluh satu seri MotoGP hingga berakhirnya balapan di Austria.
Rossi sendiri, bersama rekannya Vinales, memang sedang menimba hasil buruk selam setahun terakhir ini
Hasil buruk Rossi membuat Movistar Yamaha memperpanjang rekor paceklik kemenangan di MotoGP.
Hasil balapan terakhir di Sirkuit Red Bull Ring membuat Yamaha memperpanjang rekor paceklik kemenangan terburuk dalam sejarah keikutsertaan tim asal Jepang itu di MotoGP.
Sejak Rossi meraih kemenangan di Assen, Yamaha sudah tidak pernah meraih kemenangan di dua puluh satu seri MotoGP hingga berakhirnya balapan di Austria.
Rekor terburuk sebelumnya yang dialami Yamaha terjadi sepanjang pengujung musim enam belas tahun lalu hingga berakhirnya musim ttahun berikutnya.
Buruknya penampilan Rossi dan Vinales sejak pertengahan musim lalu membuat Yamaha mengungkapkan permintaan maaf.
Permintaan maaf disampaikan langsung oleh Pemimpin Proyek YZR-M1, Kouji Tsuya, usai kualifikasi di MotoGP Austria
Rossi sendiri mengungkapkan masalah yang dimiliki sepeda motor M1. Pebalap gaek itu menyakini Yamaha harus memperbaiki performa mesin dan perangkat elektronik.
“Bagi saya sasis motor bagus. Ini bukan hanya masalah perangkat elektronik, tapi juga mesin. Ducati dan Honda terlihat sudah banyak berubah. Masalah kami adalah kombinasi mesin dan perangkat elektronik,” ucap Rossi dikutip dari Marca.