Kontrovversi yang mel;ibatkan Valentino Rossi dan Marc Marquez dalam kasus “tendangan” Sepang, MotoGP Malaysia tahun lalu, dipastikan memiliki “iklan” menarik untuk mengangkat popularitas balapan motor itu.
Presiden Asosiasi Tim MotoGP, Herve Poncharal, tak membantak kenyataan itu dan menganggap kasus itu akan berdampak pada MotoGP 2016.
MotoGP memasuki musim yang penuh tidak kepastian menyusul adanya pergantian ban dan alat unit elektronik yang baru.
Namun, Poncharal meyakini MotoGP 2016 akan tetap menarik perhatian berkat kontroversi yang melibatkan Rossi dan Marquez.
“Mari kita jujur, kontroversi di akhir musim lalu meningkatkan pamor MotoGP. Media memberitakan dan menulis MotoGP seperti tidak biasanya,” ujar Poncharal kepada SpeedWeek.
“Kami harus optimistis musim ini akan menarik. Karena di akhir musim lalu sangat menarik. GP Valencia terjual habis dan banyak media baru yang datang.”
Jelang bergulirnya musim baru, Rossi dan Marquez terus mengeluarkan pernyataan terkait kontroversi musim lalu.
Rossi mengaku sudah dikhianati Marquez, dan sebaliknya The Baby Alien merasa telah menjadi kambing hitam kegagalan The Doctor.
Hal lain yang diklaim Poncharal membuat MotoGP 2016 menarik adalah banyaknya pebalap yang kontraknya akan habis akhir musim ini. Bos Tech 3 Yamaha itu mengatakan rumor kepindahan pebalap seperti Rossi, Marquez, dan Jorge Lorenzo akan menarik perhatian.
“Ini akan menarik, karena hampir seluruh pebalap akan habis kontraknya. Untuk itu, dalam waktu dekat akan ada banyak rumor beredar mengenai negosiasi. Semua poin itu akan membuat musim yang hebat,” ucap Poncharal.
Poncharal sendiri yakin Yamaha dan Honda akan mendapat tekanan dari Ducati dan Suzuki yang tampil impresif sepanjang tes resmi musim ini. “Ducati dan Suzuki semakin kuat dan mereka semakin mengejar,” ucap Poncharal.
MotoGP 2016 akan dimulai dengan seri GP Qatar di Sirkuit Losail, 18-20 Maret mendatang.
Empat hari sebelum lomba dimulai Marquez, menganggap dirinya dijadikan sebagai kambing hitam kegagalan Valentino Rossi dalam merebut gelar juara dunia MotoGP 2015.
Marquez dituduh Rossi berusaha menjegal langkahnya dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015 dan memberi jalan kepada rekan setim The Doctor di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo.
Rossi hanya kalah lima poin dari Lorenzo di akhir musim setelah start dari posisi belakang di seri terakhir GP Valencia. Dalam wawancara dengan Motorsport.com, Marquez mengatakan apapun hasil di GP Valencia musim lalu, pebalap asal Spanyol itu yakin akan tetap disalahkan.
“Di GP Valencia contohnya, saya tahu jika saya finis kedua atau di antara Rossi dan Lorenzo, semua orang akan tetap menyalahkan saya terlepas bagaimana hasil balapan,” ujar Marquez.
Marquez yakin sudah menjadi kambing hitam kegagalan Rossi menjadi juara dunia. Juara dunia MotoGP 2013 dan 2014 itu mengklaim nama besar Rossi tidak bisa dijadikan alasan untuk menuduh pebalap lain.
“Yang ada di pikiran saya, apa yang akan terjadi di GP Valencia jika semua pebalap memakai pakaian dan sepeda motor berwarna hitam dan tidak ada yang tahu satu sama lain? Saya ingin mengetahui apa yang akan dipikirkan orang-orang,” ucap Marquez.
“Pada akhirnya, kita semua pebalap. Sebagian pebalap mungkin sudah tampil lebih lama dan mereka memenangi gelar lebih banyak, tapi di atas trek kita semua sama,” sambungnya.
Marquez pun mengaku tidak terlalu banyak memikirkan kontroversi yang terjadi musim lalu. Pebalap 23 tahun itu hanya fokus membenahi kesalahan yang dilakukannya di MotoGP 2015.
“Anda mungkin tidak percaya, tapi saya tidak memikirkannya. Saya memikirkan sesuatu jika itu berhubungan dengan saya, atau ketika saya melakukan kesalahan,” tegas Marquez.
Marquez dituduh Rossi berusaha menjegal langkahnya menjadi juara dunia MotoGP 2015 dan membantu Jorge Lorenzo.
Tuduhan itu kali pertama diungkapkan The Doctor dalam konferensi pers jelang GP Malaysia di Sirkuit Sepang musim lalu. Sejak saat itu sejumlah media berusaha menyudutkan Marquez.
Berbicara kepada Motosport.com, Marquez tidak memungkiri Rossi merupakan ‘media darling’ di antara para pebalap MotoGP lainnya. Namun, Marquez menganggap Rossi telah menggunakan media sebagai senjata untuk menyudutkannya.
“Jelas sejumlah pebalap punya kekuatan media daripada pebalap lainnya, dan mereka pantas mendapatkannya. Tapi, berbeda jika mereka menggunakannya untuk melawan seseorang,” ujar Marquez.
Marquez sekali lagi membantah tuduhan Rossi yang mengklaim pebalap asal Spanyol itu membantu komptriotnya, Jorge Lorenzo, menjadi juara dunia MotoGP 2015.
“Setiap saya membalap, saya melakukan hal untuk diri sendiri. Memikirkan apa yang terbaik untuk saya dan memberikan seratus persen. Di atas trek, tidak ada yang bisa mempengaruhi saya,” tegas Marquez.