Tujuh hari lagi, atau tepatnya 14 Mei 2015, Google akan memanggungkan ujicoba program percepatan akses website mobile di Indonesia.
Program ini menjanjikan bahwa situs-situs internet lebih cepat diakses, tertutama oleh pengguna mobile yang masih mengandalkan koneksi 2G.
Dalam ujicoba ini pula Google akan memperkenal tampilan website yang disederhanakan melalui transcoding.
Elemen-elemen seperti foto, misalnya, akan dikompresi sehingga berukuran lebih kecil dan lebih cepat dimuat di perangkat pengguna.
Khusus untuk display iklan Google tidak menghilangkannya dari laman web.
Display iklan ini sengaja tidak dihilangkan tapi akan dioptimalkan untuk ponsel 2G karena tujuannya memang ingin menawarkan cakupan iklan yang lebih luas untuk para pemilik situs web.
“Kalau kami menghilangkan iklan, akan sangat gampang sekali untuk membuat website menjadi ‘ringan’. Namun, kami ingin mempertahankan iklan yang muncul di laman pemilik situs,” ujar Tokusei petinggi Google di Indonesia..
Iklan yang muncul di laman hasil optimalisasi, menurut Tokusei, adalah iklan-iklan yang disalurkan melalui platform AdSense Google.
Dalam hal ini Google turut bekerjasama dengan jaringan iklan Zedo dan Sovrn yang berbasis di AS. Adapun iklan yang diperoleh lewat jalur lain belum didukung.
Program optimalisasi laman web mobile yang dilakukan Google dijanjikan bisa membantu membawa lebih banyak trafik ke situs-situs web. Para pemilik laman pun bisa menjangkau audiens yang lebih luas lewat penyediaan akses berkecepatan tinggi ke pengguna mobile di jaringan 2G.
“Karena loading laman web lebih cepat, dalam percobaan sebelumnya, kami mencatat peningkatan pageview bisa mencapai setidaknya lima puluh persen,” kata Tokusei.
Ia juga mengatakan para pemilik situs bisa meningkatkan pendapatan lewat platform AdSense yang menyalurkan iklan ke lebih banyak audiens lewat laman hasil optimalisasi Google.
“Trend perkembangan web menuju ke mobile. Jadi monetisasi di mobile adalah hal yang sangat penting,” imbuhnya.
Tokusei berharap para pemilik dan pengelola situs web di Indonesia bakal melihat optimalisasi Google sebagai sesuatu yang bermanfaat.
Kendati demikian, dia memaklumi jika ada pengelola yang tak mau laman miliknya dioptimalkan untuk bandwidth rendah oleh Google.
“Saya tentu mengerti bahwa ada yang tak mau tampilan lamannya diganti-ganti,” ujar Tokusei. Dia pun mengatakan para pengelola web bisa mengontak Google agar laman miliknya tak dioptimalkan.
Optimalisasi yang dilakukan oleh Google sedikit banyak memang mengubah tampilan dari laman web yang dilihat pengguna. Kualitas gambar-gambar, misalnya, sengaja dikurangi untuk menghemat bandwidth.
Beberapa elemen visual lain juga bisa dihilangkan.
Untuk memberikan gambaran lebih lengkap tentang kecepatan akses dan perubahan tampilan yang terjadi pada situs hasil optimalisasi, google menyediakan sebuah peranti khusus yang akan melakukan simulasi transcoding terhadap sebuah laman web.
Sebelumnya,Google juga telah mengumumkan beberapa pembaruan pada AdWords. Platform layanan iklan online yang lebih fokus menjamah para pengguna perangkat mobile ketimbang desktop.
Dilansir dari VentureBeat, tampilan baru iklan-iklan yang disajikan Adwords bakal lebih mudah dijangkau dengan jari ketimbang mouse.
Langkah ini diharapkan dapat menggoda pengguna gadget untuk lebih sering membuka iklan dari AdWords di manapun dan kapanpun.
“Berdasarkan respon dan saran dari pengguna terkait cara yang sering dilakukan untuk mencari informasi, kami menggodok pengalaman baru dalam beriklan dengan desain yang lebih menarik,” kata Vice President AdWords Jerry Dischler.
Perlu diketahui, AdWords merupakan salah satu pencetak uang utama bagi Google. Layanan ini ditujukan bagi perusahaan yang ingin memasarkan produknya lewat internet.
Dengan berlangganan AdWords, informasi merek tertentu akan muncul di hasil pencarian pengguna Google. Tentu, selama kata kunci pencarian sesuai dengan kata kunci setelan pengiklan.
Diharapkan, pembaruan AdWords dengan format yang ramah gadget, mampu meningkatkan jumlah pengiklan dan pengakses. Mengingat, penetrasi ponsel pintar dan tablet saat ini sangat masif.
AdWords juga telah meriset kebiasaan penggunanya di beberapa negara. Hasilnya, pengguna di sepuluh negara lebih banyak mengakses AdWords dari perangkat mobile daripada PC. Termasuk dalam jejeran negara-negara tersebut adalah AS dan Jepang, dua negara yang unggul pada spektrum teknologinya.
Salah satu contoh implementasi pembaruan AdWords dapat dilihat pada pengiklan mobile. Kini, pemilik produk dapat menyematkan foto-foto di kolom pencarian. Hanya dengan menekan gambar itu dengan jari, pengguna Google bisa mengetahui informasi detil terkait mobil yang diiklankan.
Adapula tautan ke informasi dealer untuk memudahkan pengguna mencari outlet terdekat yang menyediakan mobil tersebut.
Maret lalu, Google juga menelurkan format baru untuk iklan hotel. Raksasa mesin pencari tersebut menyediakan daftar harga real-time. Selain itu, pengguna juga dapat memesan kamar secara langsung.
venture beat dan blog google