Windows 8.1 yang baru dirilis akhir Oktober lalu ternyata membawa angin segar bagi kalangan korporasi yang hendak beralih ke sistem operasi baru tetapi enggan lantaran perubahan interface pada Windows versi teranyar.
Windows 8.1 bisa booting langsung ke desktop sehingga mirip dengan yang terdahulu Windows 7 ke bawah. Enterprise suka karena change of management tidak terlalu susah..
Sekilas terdengar sepele itu. Bagi para pengguna berdampak positif karena karyawan mendapati bahwa Windows 8.1 rupanya familiar dengan sistem operasi yang selama ini dipakai di lingkungan perusahaannya. Transisi menuju sistem yang lebih modern pun berlangsung mulus.
“Tombol ‘Start’ itu pun kini kembali ke tempatnya semula sehingga user paham bahwa menu Start kini telah berganti menjadi ‘Start Screen’. Beda dengan dulu ketika menu itu harus dimunculkan dari sisi layar,” imbuh Lucky.
Windows 8 memang banyak dikritik lantaran sempat melenyapkan tombol Start yang sudah sangat akrab dengan pengguna Windows sejak belasan tahun yang lalu. Layar Start Screen baru yang menitikberatkan pada fungsi touch pun dinilai membuat bingung pengguna karena menambah lingkungan kedua di samping desktop tradisional.
Kini, dengan hadirnya Windows 8.1, Microsoft sedikit mengembalikan cara interaksi ke metode lama yang lebih familiar bagi pengguna Windows, yakni dengan menaruh kembali tombol Start di tempatnya semula pojok kiri bawah layar dan booting langsung ke desktop.
Mengenai harga dan edisi untuk Windows 8.1 tidak berbeda dengan Windows 8. Windows 8.1 versi paling standar akan dijual dengan harga termurah, yaitu 120 dollar AS atau sekitar Rp 1,4 juta.
Sementara itu, versi teratas, Windows 8.1 Pro, dilabeli harga 200 dollar AS atau sekitar Rp 2,3 juta.
Apabila pengguna sudah memiliki Windows 8.1 versi paling standar dan ingin meng-upgrade ke versi Pro, mereka cukup membayar 100 dollar AS atau sekitar Rp 1,2 juta.
Windows 8.1 sendiri sudah dapat diunduh atau dibeli mulai 17 Oktober mendatang.
Satu pembeda paling signifikan dari Windows 8.1 dan Windows 8, seperti dikutip dari BGR, sistem operasi terbaru ini akan tersedia dalam edisi “versi software penuh”. Artinya, pengguna tidak memerlukan Windows sebelumnya untuk menginstalasi Windows 8.1.
Selain itu, Windows 8.1 tersedia dalam bentuk retail DVD, satu hal yang tidak dimiliki oleh Windows 8.
Sebelumnya, PC atau notebook pengguna harus sudah berjalan di sistem operasi Windows 7 terlebih dahulu, sebelum menginstalasi Windows 8. Windows 8 sendiri berperan sebagai update sistem operasi dari Windows 7. Pengguna Windows XP dan Vista, sayangnya tidak bisa melakukan upgrade ke Windows 8.
Salah satu kelemahan dari sistem tersebut, apabila pengguna membeli PC atau notebook yang tidak dilengkapi oleh sistem operasi, pengguna tidak bisa langsung menginstalasi Windows 8 ke perangkat. Mereka harus membeli Windows 7, barulah bisa meng-upgradenya ke Windows 8.
Strategi ini dilakukan oleh Microsoft untuk menarik para pengguna Windows 7 untuk beralih ke Windows 8. Namun, strategi ini tampak belum begitu berhasil, mengingat masih banyak pengguna yang lebih memilih bertahan di Windows 7.