Laman teknologi “ubergizmo” hari ini, Selasa, 20 Februari, kembali menulis tentang pengguna MacBook yang bakal tidak bisa lagi mengunduh aplikasi Twitter lewat App Store.
Dukungan pembaruan juga bakal tidak disalurkan lagi.
Jejaring sosial Twitter bakal menghapus aplikasi Twitter di platform MacOS.
Pengguna komputer Mac bakal tidak bisa mengunduh aplikasi ini lewat App Store. Twitter juga bakal menghentikan dukungan/pembaruan aplikasi Twitter di MacOS.
Aplikasi yang sudah ter-install pada perangkat MacOS tetap masih bisa dipakai, hanya saja dukungan untuk aplikasi ini bakal tak lagi tersedia, terhitung mulai bulan depan.
Aplikasi Twitter ditarik dari MacOS lantaran tidak memiliki banyak peminat. Selain itu, perusahaan juga fokus untuk meningkatkan kualitas pada platform web dan mobile, yang penggunanya lebih banyak.
Dengan dihapusnya Twitter untuk MacOS, sumber daya dan dana pengembangan dapat dialihkan.
Alhasil, Twitter dapat mengelola keuangan secara efisien, sekaligus menciptakan pengalam baru dalam melakukan microbloging melalui platform yang tersedia.
Dicabutnya aplikasi Twitter dari MacOS sebetulnya bukanlah hal yang mengejutkan. Sebagai media sosial, Twitter tampak selalu memperbarui aplikasinya.
Namun hal itu jarang dilakukan Twitter untuk platform MacOS.
Meski aplikasi bakal dihapus, pengguna MacBook tetap bisa mengakses Twitter melalui browser.
Selain itu “ubergizmo” juga menulis tentang jumlah serangan ke OS Mac yang sangat sedikit
Menurut Kaspersky, hal tersebut terjadi karena jumlah pembuat software untuk Mac masih sedikit.
Sedikitnya jumlah engineer Mac tersebut juga berbanding lurus dengan jumlah kriminal pembuat malware Mac yang dikatakan sedikit.
“Ada banyak yang menggarap aplikasi untuk Microsoft Windows dan Android Google, tetapi tidak untuk Mac. Ini sebenarnya bagus untuk pengguna Mac,” canda Kaspersky di hadapan media dari Asia, termasuk jurnalis KompasTekno, Deliusno.
“Padahal, dari segi keamanan, celah keamanan di Mac sebenarnya lebih banyak dari Windows, tetapi tidak ada yang bikin saja di Mac,” katanya.
Sementara itu, jumlah serangan ke Windows dikatakan banyak karena saat ini OS tersebut masih sangat populer di kalangan pengguna biasa. OS bikinan Microsoft tersebut juga masih menjadi standar di kalangan perusahaan.
“Jumlah serangan ke Android meningkat begitu drastis karena kejahatan cyber sudah mulai beralih ke mobile,” ucap Kaspersky.
Jumlah serangan terendah ada di OS mobile bikinan Apple, yakni iOS. Jumlahnya hanya menyentuh angkaenam ratus.
Menurut Kaspersky, celah keamanan yang ada di iOS sebenarnya ada beberapa. Tetapi hanya sedikit yang mengetahui.
Celah tersebut pun dijual di “pasar gelap” dengan harga yang sangat mahal, yakni satu setengah juta dollar AS per celah. Oleh karena itu, para kriminal cyber cenderung untuk melewatkan iOS.
Jumlah serangan saat ini sangatlah banyak.
Kaspersky membandingkan, serangan malware
“Jumlah serangan meningkat sangat cepat,” tutur Kaspersky.