Asteroid besar sedang mendekati bumi. Pergerakannya sangat cepat. Bumi terancam. Begitu rilis yang dipublikasi NASA, badan antariksa Amerika Serikat, dari California dalam situs resminya.
NASA, sejak beberapa waktu lalu telah menemukan near-Earth object, berupa asteroid besar yang kabarnya tengah bergerak mendekati Bumi. Sebagian besar dari bongkahan batu luar angkasa ini merupakan gumpalan es.
Gumpalan es besar itu masih dispekulasikan dalam perdebatan para ahli astronomi bahaya dan dampaknya.
Ada dua kutub ekstrim yang saling mempertahankan pendapat. Satu kutub ahli mengatakan tidak berbahaya yang lainnya menegaskan sangat berbahaya.
Dilansir Discovery, Kamis WIB 27 Juni 2013, NEO merupakan asteroid dan komet sedang mendekati Bumi. Benda luar angkasa tersebut kabarnya masih berada di jarak 28 juta mil atau 45 juta kilometer dari Bumi.
NEO, yang merupakan sekelompok batu luar angkasa datang dalam berbagai ukuran. Kabarnya, asteroid terbesar bernama 1036 Ganymed bisa mencapai ukuran lebar 25 mil atau 41 kilometer. Kini, NASA telah menemukan NEO baru yang memiliki ukuran lebar sekira 300 meter. Asteroid tersebut diberi kode nama 2013 MZ5.
“Menemukan 10.000 NEO merupakan pencapaian yang penting,” ungkap Lindley Johnson dari NASA Near-Earth Object Observations.. Ia mengatakan, kemungkinan asteroid lainnya bisa ditemukan dan tidak menutup kemungkinan bahwa asteroid tersebut bisa memberi dampak kerusakan terhadap Bumi.
NASA memprediksi ada lebih dari 100 ribu batu luar angkasa yang belum diidentifikasi. Hal ini merupakan tantangan bagi NASA untuk dapat menemukan ratusan ribu bongkahan batu luar angkasa tersebut.
Asteroid terbaru ini ditangkap melalui teleskop Pan-STARRS-1 yang merupakan salah satu kegiatan yang didanai NASA. 2013 MZ5 mungkin dianggap tidak berbahaya, namun kewaspadaan perlu diperhatikan untuk mencegah ancaman bagi Bumi di masa mendatang.
Penemuan 2013 MZ5 adalah yang terbaru. Pencapaian ini telah dibuat oleh proyek-proyek NASA selama 15 tahun terakhir.
“Near-Earth object (NEO) yang pertama ditemukan pada 1898,” tutur Don Yeomans, manajer NASA’s Near-Earth Object Program Office di Jet Propulsion Laboratory (JPL) di Pasadena, California.
Ia mengungkapkan, selama seratus tahun ke depan, hanya sekira 500 asteroid yang ditemukan. “Namun kemudian, dengan munculnya program pengamatan NEO NASA pada 1998, kami telah menemukan sejumlah NEO,” imbuhnya.
Menurutnya, seiring perkembangan teknologi yang semakin maju dan didukung sistem canggih, peneliti bisa mempelajari NEO dengan lebih mendalam, yang ada di sistem tata surya. Selain itu, dengan majunya teknologi seperti teleskop luar angkasa, peneliti juga dapat memperkirakan seperti apa asteroid ini di masa depan.