Google sedang merayakan kelahiran studio musik elektronik pertama di Cologne, Jerman, pada 18 Oktober enam puluh enam
Semua bermula dari diskusi santai beberapa legendaris seperti Werner Meyer-Eppler, Robert Beyer, Fritz Enkel, dan Herbert Eimert.
Mereka berasal dari latar belakang berbeda namun punya kecintaan yang sama terhadap musik elektronik. Werner Meyer-Eppler adalah dosen dan penulis buku, Fritz Enkel adalah teknisi, dan Herbert Eimer adalah komposer dan jurnalis.
Diskusi santai mereka memunculkan ide membuat studio sebagai wadah berkarya dan bertukar pikiran bagi para pemusik elektronik. Tak sekadar wacana, mereka mewujudkannya pada hari itu juga dengan memanfaatkan ruangan di radio publik Jerman bernama Westdeutscher Rundfunk.
Fritz Enkel bertugas mengonsepkan format studio musik elektronik, sementara Herbert Eimer diamanahkan sebagai sutradara. Tak dinyana, inisiasi mereka mengundang perhatian para musisi di seluruh dunia.
Ini menandai era awal menjamurnya musik elektronik hingga sekarang. Musik elektronik memadukan suara-suara lalu disintesis sedemikian rupa.
Prosesnya membutuhkan seperangkat alat elektronik dan komposisi teknis yang menguras kreativitas bermusik.
Hingga tahun tujuh belas tahun lalu, studio pertama itu masih beroperasi dan menjadi “rumah” bagi musisi musik elektronik.
Kini studio tua tersebut cukup menjadi saksi bisu sejarah perkembangan musik elektronik.
Dengan kata lain, merupakan studio pertama yang menerapkan teknik rekaman modern berbasis elektronik.
Melalui teknik dan perangkat-perangkat yang mereka ciptakan itu, para pemusik tak lagi dituntut sempurna saat merekam lagu dan suara mereka.
Pasalnya, teknik tersebut memungkinkan adanya proses edit. Dengan demikian, suara-suara fals bisa dikoreksi.
Begitu juga dengan komposisi suara, bisa lebih variatif. Pasalnya, teknik dan perangkat milik Studio for Electronic Music juga sudah mampu memadukan berbagai macam unsur suara.
Studio for Electronic Music berlokasi di Cologne, Jerman. Merupakan bagian dari West Deutscher Rundfunk atau dikenal dengan WDR
WDR mulai mengaplikasikan rekaman musik secara elektronik pada awal dekade lima puluhan.
Dia merupakan ahli fisika Jerman.
Lahir di Belgia dia mengantongi gelar doktor di bidang fisika saat masih berusia kepala tiga. Selain itu, Werner Meyer juga ahli dalam matematika dan kimia.
Kemampuan ini yang membuatnya mampu menjadi salah satu pionir terciptanya teknik rekaman modern berbasis elektronik.
Gagasan untuk memproduksi musik secara elektronik dia ungkapkan melalui sebuah buku. Setelah itu, dia bergabung dengan beberapa tokoh penting lain untuk mendirikan Studio for Electronic Music
Selain itu pula, Herbert Eimert merupakan pakar bidang musik di Jerman.
Selain sebagai jurnalis dan kritikus musik, dia juga dikenal sebagai produser radio dan komposer.
Herbert Eimert mempelajari musik sampai ke jenjang perguruan tinggi, tepatnya di Universitas Cologne.
Herbert Eimert bersama Werner Meyer lantas mengajukan pembuatan Studio for Electronic Music yang kini dikenal sebagai tonggak sejarah teknik rekaman modern, hasil perpaduan sang ahli fisika dan seorang pakar musik
Membuat studio musik elektronik di rumah merupakan proyek besar yang butuh perencanaan matang dan biaya mahal. Benarkah demikian?
Mewujudkan sebuah studio musik elektronik di rumah atau kamar pribadi bukan hal yang mustahil. Biaya pun bisa dibuat murah tapi tetap tidak murahan. Artinya, hasil rekaman yang dihasilkan tetap berkualitas baik.
Laman e-Home Recording Studio membeberkan langkah-langkah untuk mewujudkan sebuah studio musik elektronik di rumah. Selain itu juga beberapa hal dasar apa saja yang wajib disiapkan. Apa saja itu?
Jika Anda tidak punya banyak pilihan ruang mana yang akan digunakan, tentu tak perlu repot memilih. Tapi jika ada beberapa opsi, ada beberapa hal yang harus jadi pertimbangan.
Pilihlah ruang yang lebih besar. Aturan umumnya, semakin besar ruangan, semakin baik.
Ruang yang besar mampu menampung lebih banyak musisi. Penting juga untuk menampung koleksi alat dan instrumen yang semakin lama akan semakin banyak.
Perhatikan pula soal kebisingan. Kebisingan ini kerap dilupakan karena pada kehidupan sehari-hari tak begitu terasa. Tetapi begitu mendengarkannya lewat microphone, kebisingan itu bisa 100 kali lebih kuat. Maka itu pilihlah ruangan yang lebih hening dan tidak terlalu ramai di sekelilingnya.
Harap dicatat, ruang studio musik nantinya akan menjadi sumber kebisingan bagi orang lain. Maka itu perlu memasang peredam suara.
Kondisi lantai juga akan mempengaruhi kualitas rekaman yang dihasilkan. Studio musik kerap memasang alas karpet. Padahal karpet menyerap frekuensi tinggi, ini akan mempengaruhi akustiknya. Idealnya lantai harus keras, seperti beton, genteng, atau kayu keras.
Suara langkah kaki juga mempengaruhi kualitas rekaman. Maka lebih baik menggunakan lantai bawah.
Setelah memilih ruangan, saatnya mempersiapakn proyek ini. Sebelum memindahkan berbagai peralatan, keluarkan semua barang yang tidak diperlukan.
Bersihkan lantai, copot semua hal yang menempeldi dinding, dan hilangkan semua benda yang membuat gema.
Jika studio musik ini juga memiliki fungsi lain, seperti tempat tidur atau ruang keluarga, tentu tidak mudah menyingkirkan berbagai barang. Tetapi yang penting, pindahkan barang yang bisa dipindahkan.
Setidaknya ada sembilan barang dasar untuk membuat studio musik pertama Anda. Yaitu komputer, DAW/Audio Interface Combo, microphones, headphones, studio monitor, kabel XLR, mic stand, dan pop filters.
Satu lagi yang bisa dilengkapi yaitu perangkat lunak yang disebut “ear training software”. Perangkat lunak itu akan membantu Anda karena “telinga musisi” saja tidak cukup.
Studio musik di rumah sering memiliki keterbatasan ruang. Tak seperti studio musik mewah yang memiliki banyak ruangan. Sementara di rumah atau di kamar pribadi, satu ruangan harus cukup untuk semua aktivitas rekaman.
Tak mengapa, yang penting ruangan yang ada bisa dibagi menjadi area untuk area mixing dan area rekaman untuk musisi.