Facebook menyatakan fitur pembersih riwayat atau dikenal dengan clear history akan diluncurkan tahun ini.
Fitur ini memungkinkan pengguna menghapus seluruh informasi di akun Facebook mereka tentang interaksi pengguna dengan aplikasi dan situs yang mereka kunjungi.
“Secara umum, fitur ini akan membatasi kami untuk bisa menargetkan iklan seefektif sebelumnya,” jelas David Wehner, Chief Financial Officer Facebook
Sebelumnya, Facebook disebut-sebut bisa mengoleksi data penggunanya baik ketika mereka membuka Facebook maupun tidak. Namun, masih belum jelas bagaimana cara ini dilakukan oleh situs jejaring sosial itu.
Sehingga, munculnya fitur Pembersihan Riwayat ini akan berpengaruh pada kemampuan Facebook untuk memberikan penargetan iklan yang mumpuni dan mendapat pemasukan.
Fitur clear history akan mempersulit Facebook untuk menggunakan data yang dikumpulkan oleh pihak ketiga, yang bertujuan untuk menargetkan iklan yang mereka tayangkan kepada para pengguna.
“Begitu kami meluncurkan pembaruan ini, pengguna bsia melihat informasi aplikasi dan situs mana saja yang mereka gunakan dan mereka bisa menghapusnya,” jelas Zuckerberg dalam tulisan di laman Facebooknya.
“Anda juga bisa mematikan pilihan untuk menyimpan informasi ini di akun (Facebook).”
Fitur ini diperkirakan akan mulai diuji pada pertengahan tahun ini, seperti disebutkan BuzzFeed News.
Menurut Zuck, cara kerja fitur ini serupa dengan penghapusan riwayat penjelajahan dan cookies ketika pengguna menggunakan peramban.
“Kami juga membuat fitur serupa untuk Facebook. Ini akan jadi cara mudah untuk menghapus riwayat penjelajahan di Facebook,” lanjutnya, seperti dikutip The Verge
Dibuatnya fitur clear history ini, diusulkan oleh Zuckerberg dan timya sejak tahun lalu
Fitur ini dibuat berdasarkan skandal Cambridge Analytica yang membongkar penyalahgunaan data sekitar delapan puluh tujuh juta data pengguna Facebook.
Sebelumnya, Facebook juga telah memberikan fitur agar pengguna bisa mengendalikan bagaimana informasi pribadi mereka bisa digunakan oleh pihak ketiga di platform tersebut. Pengaturan ini akan membatasi iklan apa saja yang dilihat pengguna ketika menggunakan Facebook.
Meski fitur ini akan menyulitkan Facebook untuk mengurangi akurasi penargetkan iklan, namun cara ini sepertinya ditempuh Zuck untuk memenangkan kembali kepercayaan pengguna.
Sebelumnya, Facebook telah mengumumkan pengaturan lokasi terbaru untuk pengguna Android
Hal itu dimaksudkan untuk memberikan lebih banyak kontrol kepada pengguna, kapan Facebook dapat mengakses data lokasi dari perangkat Android.
Dilansir dari Slahsgear, pengguna Facebook dari perangkat Android saat ini dapat membatasi pengumpulan data lokasi hanya pada saat aplikasi Facebook sedang digunakan.
Perubahan hanya berlaku untuk perangkat Android, karena pengguna iOS telah memilki pengaturan itu di dalam perangkatnya berkat izin lokasi dari iOS default.
“Jika Anda mengaktifkan pengaturan ini, ada dua hal yang dapat terjadi yaitu Anda akan membagikan lokasi Anda ketika Anda tidak menggunakan aplikasi,” ujar Direktur Teknik Facebook, Paul McDonald dikutip dari Wired.
“Kedua, Anda mengizinkan Facebook untuk menyimpan sejarah lokasi Anda yang sebenarnya,” sambungnya.
Mengutip Wired, guna membatasi Facebook melacak keberadaan penggunanya, berikut langkah-langkah nya:.
“Kami membuat pembaruan ini karena dari waktu ke waktu, kami mendapatkan feedback dari orang-orang yang menggunakan Facebook pada perangkat Android. Pengguna menginginkan kontrol tambahan yang mudah dipahami,” ujar Juru Bicara Facebook, Rochelle Nadhiri.
Sebagai informasi, Facebook telah melakukan peningkatan pengawasan terhadap kebijakan pengumpulan data sejak skandal Cambridge Analytica pada tahun lalu.
“Location merupakan salah satu set data paling sensitif dan Facebook adalah salah satu platform yang paling banyak digunakan. Jadi, perubahan itu sangatlah penting,” tutur Wakil Direktur Pusat Demokrasi dam Kebebasan Teknologi, Keamanan dan Proyek Teknologi AS, Michelle Richardson.