Facebook datang lagi dengan fitur baru yang mampu membungkam unggahan menyebalkan teman.
Fitur ini sedang mengalami masa uji coba.
“Ftur ini untuk ‘mengusir’ teman yang berisik di linimasa. Melalui fitur baru ini, pengguna bisa membungkam seorang teman di Facebook,” tulis rilis blog Facebook hari ini, Selasa, 19 September..
Seperti diketahui Facebook merupakan media sosial terbesar di dunia. Jumlah penggunanya pun sudah melebihi angka satu miliar.
Keluarga, kawan, kerabat, hingga kolega hampir pasti punya satu akun Facebook.
Latar belakang yang beragam dan ketertarikan yang beraneka kadang tak membuat semua orang nyaman.
Ada saja satu dua orang yang bisa merasa tak nyaman dari unggahan teman mereka sendiri di Facebook.
Perusahaan Mark Zuckerberg ini paham betul mengenainya. Fitur baru yang sedang digodok itu dibuat agar penggunanya tetap betah berlama-lama.
Fitur ini bernama “Snooze”. Secara prinsip, cara kerjanya menyerupai Snooze di alarm ponsel. Cara pakainya tak sulit, cukup tekan ikon tiga titik di kanan atas postingan seseorang dan pilih Snooze.
Dengan fitur ini, pengguna tak akan melihat postingan seseorang atau grup mulai dari dua puluh empat jam hingga tiga puluh hari tanpa memutus pertemanan di Facebook.
“Kami sedang menguji cara baru agar pengguna punya kendali lebih atas News Feed mereka sehingga bisa hanya terhubung dengan konten yang paling relevan,” ucap perwakilan Facebook seperti dikutip dari TechCrunch.
Seperti dikemukakan di atas, fitur ini masih bersifat terbatas. Hanya segelintir pengguna yang sudah bisa memakai fitur ini.
Sebenarnya Facebook sudah punya fitur serupa bernama Unfollow.
Bedanya, Unfollow bersifat membungkam permanen unggahan teman
Selain itu, Facebook juga telah membangun alat untuk mengetahui keamanan penggunanya di kala terjadi krisis, Safety Check.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan krisis yang lebih besar, perusahaan yang dibangun oleh Mark Zuckerberg itu mengumumkan bahwa mereka meluncurkan Respon Krisis.
Layanan ini termasuk pemeriksaan keamanan, bantuan komunitas dan pengumpulan dana untuk mendukung pemulihan setelah krisis yang disajikan dalam satu wadah.
Facebook juga memberikan pembaruan tautan untuk artikel, video, dan foto yang bisa diunggah secara publik oleh komunitas Facebook untuk membantu orang agar lebih terpapar informasi mengenai sebuah krisis.
“Hari ini, kami mengumumkan Respon Krisis, sebuah pusat informasi di Facebook di mana masyarakat bisa menemukan lebih banyak informasi mengenai krisis yang baru terjadi dan perangkat kami untuk merespon krisis,” demikian tulis Facebook dalam keterangan resmi.
Facebok mengatakan telah mengembangkan alat-alat untuk merespons krisis berdasarkan apa yang mereka pelajari dari komunitasnya.
Fitur ini pun akan segera bisa diakses dalam beberapa minggu ke depan dari homepage desktop atau tombol menu di ponsel pengguna Indonesia.
Pengguna akan melihat beberapa alat yang disediakan Facebook untuk merespons krisis.
Pemeriksaan keamanan, misalnya, adalah sebuah cara mudah yang memungkinkan teman-teman dan keluarga mengetahui bahwa pengguna berada dalam keadaan aman.
Fungsinya akan tetap sama seperti yang sudah ada saat ini dan akan ditampilkan di bagian atas dari laman krisis jika pengguna sedang berada di area yang sedang terkena krisis.
Sementara itu, tautan ke artikel, foto dan video memungkinkan pengguna membagikan konten yang berhubungan dengan krisis dari unggahan publik yang dapat membantu orang memahami informasi yang lebih banyak mengenai sebuah krisis.
Selain itu, pengguna juga bisa meminta bantuan untuk komunitas yang terkena krisis melalui alat ‘Bantuan Komunitas’. Pengguna juga bisa melakukan penggalangan dana melalui ‘Respon Krisis’.
“Kami harap pembaruan ini akan terus memberikan orang-orang informasi yang membantu mereka untuk tetap aman dan membantu komunitas untuk melakukan pemulihan keadaaan,” pungkas aplikasi jejaring sosial media dengan dua miliar pengguna bulanan ini.