Facebook Messenger “mengintip” kegiatan penggunanya?
Lantas?
Hasil pengintaian ini dipakai untuk menunjang fitur baru yang berfungsi merekomendasikan topik obrolan antara sesama pengguna Messenger.
Fitur baru yang dimaksud bernama Conversations Topic.
Facebook memang belum merilisnya ke seluruh pengguna karena masih dalam uji coba skala kecil.
Jadi, baru orang-orang terpilih saja yang sudah bisa merasakan keberadaan fitur tersebut.
Cara kerja Conversation Topic ini adalah menampilkan referensi mengenai kegiatan yang sedang atau telah dilakukan oleh orang-orang dalam daftar pertemanan pengguna.
Tujuannya sederhana, yaitu menemukan topik untuk memulai pembicaraan dengan orang baru atau lama, tanpa harus stalking ke linimasa mereka.
Tampaknya, Seperti ditulis laman situs TechCrunch, hari ini, Rabu, 19 Oktober 2016, Conversation Topic mengandalkan asupan data dari Facebook untuk menyusun referensi berisi kegiatan penggunanya.
Contoh data yang dipakai antara lain lokasi atau acara yang akan dikunjungi.
Sejauh ini telah diketahui bahwa Conversation Topic itu dimuat dalam sebuah halaman khusus yang ada di bagian home screen.
Topik yang disarankan muncul tepat di bawah nama teman Anda, sedangkan di sisi kanan, terdapat indikator yang menperlihatkan kapan dia terakhir kali online.
Keberadaan Conversation Topic ini diketahui dari kicauan pengembang aplikasi sekaligus pengguna iOS bernama Chris Messina.
Dia menemukannya saat membuka aplikasi Messenger untuk iOS.
Masih menurut “techcrunch,” sebagian kecil pengguna Facebook mobile diminta segera mengunduh aplikasi Messenger yang berdiri sendiri.
Sebab, kemampuan chatting di aplikasi Facebook bakal dihapus.
“Percakapan Anda pindah ke Messenger,” begitu pemberitahuan dari aplikasi Facebook, sebagaimana dilaporkan TechCrunch.
Saat ini, pemberitahuan tersebut masih berupa peringatan. Pengguna cukup menutupnya lalu kembali bertukar pesan singkat seperti biasa.
Namun, dalam beberapa bulan ke depan, Facebook memastikan, kemampuan chatting di aplikasi mobile-nya akan benar-benar musnah.
Menurut juru bicara jejaring sosial tersebut, hal ini dilakukan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pengguna.
“Aplikasi Messenger adalah platform yang bisa memberikan pengalaman chatting terbaik,” kata dia.
Beberapa pengguna mengecam rencana Facebook.
Pasalnya, sebagian orang tak menginstal Messenger karena sistem operasi pada ponselnya belum mendukung aplikasi itu.
Artinya, jika nanti mereka tak bisa memanfaatkan kemampuan chatting sama sekali, Facebook dianggap mengingkari prinsipnya untuk menghubungkan semua orang.
Ada juga yang mengatakan, hal ini merupakan strategi Facebook untuk memperkaya basis pengguna Messenger sehingga makin gencar memonetisasi layanan itu.
Juru bicara Facebook belum berkomentar soal opini-opini yang beredar.
Sementara itu, tampilan dari aplikasi Facebook Messenger untuk platform Windows 10 ternyata tidak jauh berbeda dari Facebook Messenger versi web di alamat www.messenger.com.
Sekadar informasi, ada dua cara yang bisa ditempuh untuk menggunakan Facebook Messenger di PC. Cara pertama adalah dengan langsung mengunjungi situs jejaring sosial tersebut.
Cara kedua menggunakan situs web khusus Facebook Messenger, yang desain situsnya digunakan oleh Facebook sebagai tampilan aplikasi untuk Windows 10 itu nantinya.
Dari bocoran gambar tersebut, diketahui juga beberapa fitur yang mungkin akan hadir di aplikasi ini. Beberapa di antaranya, tentunya, bisa mengirimkan pesan, menerima notifikasi, mengirimkan foto, video, GIF, sticker, dan masih banyak lagi.
Facebook sendiri telah mengonfirmasikan kehadiran dari aplikasi tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Kami sedang menguji Messenger untuk Windows 10 ke sedikit orang di beberapa negara,” tulis Facebook.
Sayangnya, Facebook masih belum membeberkan kapan tepatnya aplikasi tersebut akan beredar nantinya.
“Kami belum memiliki detail tambahan untuk dibagikan saat ini,” pungkas Facebook.