Goggle, seperti ditulis situs “business tech,” diedisi Kamis, 04 September 2014, telah memulai langkah spektakuler dengan merancang riset terbaru untuk mengembangkan prosesor yang berhubungan dengan “artificial intelligence” atau kecerdasan buatan.
Langkah ini merupakan proyek besar Google yang akan melibatkan berbagai ilmuwan, terutama dari fisika dan di pimpin oleh seorang fisikwan terkenal John Martinis dari University California Santa Barbara.
Salah seorang petinggi Google yang memimpin pengembangan “engineering, “ Hartmut Neven mengumumkan inisiatif ini melalui blog riset perusahaan.
Ia membenarkan proyek ini dipimpin oleh ahli fisikawan John Martinis dari University of California Santa Barbara. Diumumkan pula tim riset akan membuat prosesor-prosesor informasi quantum dengan basis superkonduktor elektronik.
Google, NASA AMES Research Center, dan Universities Space Reseach Association akan berkolaborasi dalam proyek Quantum Artificial Intelligence Lab untuk mempelajari penerapan optimalisasi qantum yang berhubungan dengan kecerdasan buatan.
“Tim Quantum AI sekarang akan dapat menerapkan dan menguji desain baru untuk optimasi dan inferensi prosesor kuantum didasarkan pada wawasan teoritis baru serta pembelajaran perusahaan kami dari D-Wave arsitektur anil quantum,” tulis Hartmut Neven di blog penelitiannya.
Google, yang sudah mengerjakan proyek-proyek termasuk mobil self-driving dan robot, makin fokus dengan kecerdasan buatan.
Sebelumnya Google mengakuisisi pihak perusahaan swasta DeepMind Technologies Ltd pada bulan Januari.
Neven juga mengungkapkan proyek baru Google ini meliputi riset terbaru yang yang berhubungan dengan pengembangan prosesor khusus. Prosesor ini nantinya akan digunakan untuk berbagai keperluan berhubungan dengan artificial intelligence atau kecerdasan buatan.
“Mereka akan melakukan riset dan mengembangkan prosesor informasi kuantum berdasarkan superconducting electronic yang bertujuan memperluas teknologi kecerdasan buatan,” tulisnya seperti dikutip “nuga” dari “Business Tech,” Kamis 04 September 2014, yang merilis langkah besar ini.
Google mengklaim tim ini telah mulai membuat langkah besar dalam membangun komponen superconducting quantum electronic. Para peneliti yang terlibat dalam tim ini juga telah mendapatkan penghargaan London Prize untuk karya ilmiah mereka yang berjudul ‘pioneering advances in quantum control and quantum information processing.’
Google memang terlihat semakin aktif memperlihatkan ketertarikan mereka pada teknologi kecerdasan buatan. Hal itu antara lain terlihat pada sejumlah teknologi yang pernah mereka pamerkan atau sedang dikembangkan, antara lain mobil yang bisa menyetir sendiri, balon WiFi dan robot.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia.
Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat digunakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.
Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari cara mempelajarinya. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja diharapkan akan lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan.
Namun bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka milikiDengan adanya kecerdasan buatan, diharapkan tidak menutup kemungkinan hanya dengan data pengetahuan yang terbatas, sebuah komputer dapat berpikir seperti manusia dalam menghadapi masalah.