Google Photos, seperti ditulis laman situs “bgr,” hari ini Selasa, 18 April, akan datang dengan konsep baru lewat penambahan fitur stabilisator pada layanan penyimpanan konten visualnya.
Konten ini dinamai “Stabilize” dan fitur itu sudah dikembangkan sejak Agustus lalu dan baru dikomersilkan sekarang.
Cara menggunakan Stabilize cukup mudah.
Pengguna hanya perlu memperbarui Google Photos ke versi teranyar lewat toko aplikasi Google Play Store maupun Apple App Store, lalu buka aplikasi tersebut seperti biasa.
Selanjutnya, pilih video goyah yang ingin distabilkan, lantas tekan ikon pensil pada sisi bawah untuk mengedit konten.
Jika video itu cuma ada di Google Photos dan tak ada di galeri smartphone, maka aplikasi akan mengunduhnya terlebih dahulu.
Setelah itu, pada pengeditan akan muncul opsi “Stabilize” di sisi kiri bawah, berdampingan dengan opsi “Rotate”. Anda cukup menekan “Stabilize” dan Google Photos akan memproses video untuk membuatnya stabil.
Durasi pemrosesan video tergantung dari durasi video Anda. Video berdurasi sembilan detik membutuhkan waktu sekitar lima belasdetik untuk membuatnya stabil.
Sebelumnya, Google juga telah menghentikan aplikasi Google+ Photos miliknya.
Google mengatakan sengaja menutup layanan tersebut agar pengguna beralih ke aplikasi Google Photos.
Diketahui, Google Photos telah dirilis sejak Mei lalu bertepatan dengan konferensi Google I/O. Dari sisi kegunaan, Google+ Photos dan Google Photos sama-sama merupakan layanan Google untuk penyimpanan dan pengaturan foto.
Bedanya, Google Photos dianggap sebagai bentuk peningkatan kualitas layanan dari Google+ Photos. “Ini adalah usaha kami untukmemberikan pengalaman foto terbaik bagi pengguna,” kata pihak Google.
Google Photos mengakomodir penyimpanan foto dan video gratis tanpa batasan kapasitas penyimpanan. Antarmukanya memungkinkan pencarian foto dengan lebih cepat.
Seluruh foto dan video dari ponsel, tablet, PC dan kartu memori juga bisa tersimpan otomatis dan tersinkronisasi satu sama lain melalui Google Drive.
Perbedaan yang signifikan antara Google+ Photos dan Google Photos terlihat dari kemudahan akses. Dengan Google+ Photos, pengguna harus mengunjungi Google+ di web untuk mengakses data.
Sementera itu, Google Photos memiliki antarmuka web sendiri. Jadi, pengguna tak perlu menelusuri Google+ terlebih dahulu hanya untuk mengakses data foto dan videonya.
Namun, bagi yang tak ingin menggunakan Google Photos, perusahaan yang didirikan Larry Page ini juga tak bisa memaksa.
Pengguna dapat mengambil semua data dari Google+ Photos melalui Google Takeout, sebelum Google+ Photos benar-benar punah.
Nah, kini Google juga memiliki konten bagaimana pengguna bisa membuat coretan yang rapi tanpa harus susah payah belajar
Hal tersebut kini bisa dilakukan dengan mudah berkat AutoDraw, sebuah tool berbasis web dari Google yang diluncurkan pekan ini.
AutoDraw menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan machine learning untuk menebak objek apa yang berusaha digambar oleh pengguna.
Memakainya pun gampang, cukup kunjungi situs AutoDraw.com dan mulailah mencorat-coret dalam antarmukanya yang sederhana.
Berdasarkan hasil pengenalan coretan pengguna oleh AutoDraw, sejumlah saran gambar objek yang lebih rapi ditampilkan agar bisa dipilih.
Saran gambar-gambar ini berasal dari database seniman yang bekerja sama dengan Google. Dalam sekali klik di salah satu gambar objek yang disarankan, coretan amburadul pun disulap menjadi seolah hasil karya profesional.
“AutoDraw bisa digunakan di ponsel, komputer, atau tablet (secara gratis!),” sebut Google dalam sebuah posting blog berisi pengumuman.
AutoDraw menggunakan prinsip kerja yang sama dengan eksperimen lain berupa mini game QuickDraw.
Game tebak-tebakan gambar ini juga berbasis artificial intelligence. Sementara, AutoDraw lebih merupakan tool kreatif.
Seperti ditulis laman Engadget, saat ini AutoDraw bisa menebak ratusan jenis obyek dalam gambar.
Google berencana mengembangkan database AutoDraw lebih jauh di waktu yang akan datang.