Kevin Systrom dan Mike Krieger, dua pendiri Instagram memutuskan untuk hengkang dari perusahaan yang didirikannya. Keduanya dikabarkan akan meninggalkan Instagram dalam beberapa pekan kedepan.
Systrom hingga kini menjabat sebagai CEO dan Krieger sebagai CTO Instagram. Keduanya mengungkapkan keputusan untuk hengkang kepada tim Instagram dan Facebook pada Senin, ujar seorang sumber terdekat yang enggan diungkap identitasnya.
Mengutip The New York Times, keduanya tidak mengungkap alasan mereka mengundurkan diri dari perusahaan yang didirikannnya. Namun demikian, mereka disebut telah memikirkan rencana ini sejak lama.
Kedua pendiri Instagram ini telah saling kenal sejak delapan tahun lalu, saat bertemua di sebuah proyek peranti lunak yang dikembangkan oleh Kevin Systrom.
Proyek tersebut kemudian berkembang dan menjadi Instagram hingga kini memiliki lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia.
Hengkangnya kedua pendiri Instagram memicu pertanyaan soal masa depan layanan berbagi foto dan video pendek tersebut.
Facebook sebagai induk perusahaan menuai kritik dalam dua tahun terakhir karena dianggap acuh terhadap data pengguna.
Alih-alih memberikan layanan baru, Facebook disebut hanya peduli pada aspek keuntungan semata.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut sebelumnya mengakuisisi
Kala itu, Instagram hanya mengantongi tiga puluh juta pengguna dan terus tumbuh seiring dengan rampungnya proses akuisisi.
Instagram didirikan pada delapan tahun silam0 dan pertama kali dikembangkan sebagai layanan berbagi lokasi bernama Burbn.
Krieger diketahui sebagai pengguna aktif yang mengagumi Burbn, hingga bertemu pada Systrom pada sebuah program di Stanford University.
Dari pertemuan tersebut, keduanya kemudian sepakat untuk bekerja sama dan mengembangkan Burbn sebagai cikal bakal kelahiran INstagram.
Sebelum keduanya mundur, Instagram telah menguji coba sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk membagikan ulang (repost) unggahan dari akun orang lain kelinimasanya.
Fitur ini sebenarnya sudah lama ditentang oleh pimpinan perusahaan, namun diharapkan bisa memberikan ‘angin segar’ untuk kolom feed yang belakangan kurang digemari ketimbang fitur Stories.
Saat ini, fitur yang kabarnya mengusung nama ‘seamless sharing’ atau berbagi tanpa hambatan disebut akan masuk dalam jajaran menu ‘…’ yang berada di bagian kanan atas setiap postingan pengguna.
Di bagian atas unggahan pengguna, akan muncul nama dan foto pemilik akun yang menggungah postingan tersebut. Jika postingan yang sama dibagikan ulang, maka nama dan foto kedua pengguna sebelumnya akan tampil bertumpukan.
Dalam dua tangkapan layar (screenshot) uji coba fitur seamless sharing yang diperoleh The Verge, salah satunya menggunakan akun bisnis yang menawarkan barang untuk dijual.
Bukan tidak mungkin jika Instagram hanya akan menyediakan fitur ini untuk akun-akun bisnis yang memiliki tujuan posting lebih jelas ketimbang pengguna akun biasa.
Selain itu untuk alasan menjaga ekosistem konten di platformnya, Instagram juga kerap kali menawarkan sejumlah fitur baru terlebih dahulu untuk akun-akun bisnis, sebelum nantinya dihadirkan untuk akun-akun personal.
Belum diketahui kapan pastinya Instagram bakal merilis fitur seamless sharing. Hingga sekarang, fitur itu disebut masih terlihat kasar dan belum dipoles dengan desain menarik khas Instagram.
Hal ini mungkin berarti seamless sharing masih berada pada tahap awal pengembangan, dan masih memiliki kemungkinan untuk ‘digugurkan kelahirannya.’
Dua orang pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger sudah bertahun-tahun menolak fitur ‘repost’, dan sampai sekarang pun dikabarkan masih terus memperdebatkan hal tersebut.
Menurut Systrom, fokus dan inti dari platform yang mereka bangun adalah tentang bagaimana mengisi timeline pengguna dengan orang-orang yang mereka kenal, bukan tentang memfasilitasi pengguna untuk menunjukkan hal lain kepada orang-orang yang mereka kenal.
Mengutip The Verge, fitur seamless sharing juga dikhawatirkan dapat memicu munculnya konsekuensi negatif seperti berita palsu dan kampanye yang memengaruhi pengguna.
Pasalnya, hal-hal tersebut tengah diperangi oleh perusahaan induk Instagram, Facebook pascaskandal pemilihan presiden AS pada dua tahun lalu.
Tahun ini, Instagram mulai mengendorkan peraturannya terkait membagikan posting ketika pengguna dapat membagikan Stories yang di dalamnya terdapat mention untuk akun mereka.
Dengan batasan tersebut, Instagram ingin menjaga nilai kedekatan yang diusung oleh fitur Stories