Microsoft tak lama lagi akan mewujudkan “mimpi”nya mengubah perangkat genggam seluler, baik smartphone maupun tablet menjadi layaknya PC
Untuk Anda tahu, perangkat genggam baru tersebut kelak bakal bisa menjalankan software Windows dan memiliki koneksi seluler serta hemat daya.
Microsoft memberitahu ambisi besarnya itu di ajang konferensi hardware WinHEC yang digelar di Shenzhen, China minggu ini
“Sistem operasi Windows bakal bisa berjalan di perangkat yang menggunakan arsitektur ARM,” ujar seorang petinggi Microsoft, Jumat, 09 Desember 2016.
Microsoft dan Qualcomm, yang juga suplier chipset untuk ARM, telah sepakat meneken kerja sama untuk membuat perangkat ber-chipset Qualcomm bisa menjalankan OS Windows.
Perangkat pertama bakal mulai dipasarkan pada tahun depani.
Blog resminya menulis, langkah ini diambil karena Microsoft melihat tingginya permintaan connected PC yang lebih efisien daya.
Microsoft bahkan menyebut jenis perangkat ini dengan istilah “cellular PC”.
Ya, cellular PC artinya vendor gadget nantinya bakal bisa mengintegrasikan konektivitas seluler ke dalam perangkat jenis ini, menggunakan kartu eSIM.
Untuk diketahui, hingga kini masih jarang laptop berbasis Intel yang memiliki konektivitas seluler terintegrasi.
Microsoft mengatakan bahwa kerja sama ini akan membuat pengguna merasakan pengalaman Windows dalam sebuah PC yang benar-benar mobile dan efisien.
Lantas apa artinya bagi konsumen?
Vendor-vendor gadget akan bisa membangun PC Windows 10 dengan chipset Qualcomm Snapdragon yang menjalankan aplikasi Win32 x86.
Termasuk aplikasi Adobe Photoshop, Microsoft Office, dan game-game populer WIndows lainnya yang biasa dijalankan di PC desktop.
Artinya, software dan aplikasi yang biasa dipakai di komputer Windows, nantinya juga bakal bisa digunakan di perangkat mobile, dengan pengalaman yang sama.
Karena versi OS Windows 10 untuk ARM adalah versi 64-bit, maka Microsoft membuat emulator di dalam Windows 10 agar bisa menjalankan aplikasi x86 32 bit.
Aplikasi x86 64-bit tidak akan didukung, namun itu bukan hambatan berarti. Sebab, aplikasi 32-bit yang memiliki versi 64-bit juga tidak banyak.
Perangkat Windows 10 dengan CPU ARM pertama adalah laptop yang menggunakan chipset Snapdragon 835. Belum ada tanggal pasti kapan perangkat ini bakal dirilis, yang pasti di tahun depan.
Ambisi besar Microsoft ini akan mempertaruhkan reputasi mereka.
Sebab sebelumnya Microsoft pernah membatalkan Project Astoria yang mestinya bertujuan memindahkan sejumlah aplikasi Android ke Windows 10.
Project Astoria diumumkan dalam konferensi Microsoft Build pada tahun lalu. Dalam acara yang sama, Microsoft juga mengatakan sedang menjalankan proyek lain bernama Islandwood dengan tujuan memindahkan aplikasi iOS ke Windows 10.
Namun kini, seperti dilansir KompasTekno dari Phone Arena, , raksasa software tersebut merasa kesulitan menjalankan dua proyek dengan tujuan serupa.
Karenanya, mereka memutuskan untuk menghentikan salah satunya. Pilihan pun jatuh ke Project Astoria, sedangkan Project Islandwood tetap dijalankan.
“Kami menerima banyak saran yang mengatakan bahwa menjalankan dua teknologi Bridges untuk memodifikasi kode sistem operasi mobile adalah tindakan sia-sia,” ujar VP Windows Developer Platform Microsoft Kevin Gallo dalam blog resmi Windows.
“Kini kami telah memilih fokus pada Windows Bridge untuk iOS. Pengembang aplikasi yang ingin mendalami masalah Android Bridge ke Windows bisa melihat iOS Bridge ini atau Xamarin sebagai solusi,” imbuhnya.
Selain soal proyek modifikasi koding ini, Microsoft juga baru mengumumkan akuisisi pengembang aplikasi mobile Xamarin.
Langkah akuisisi tersebut bertujuan memudahkan raksasa software membuat coding aplikasi yang dapat dipakai Windows, iOS dan Android tanpa menghilangkan cita rasa asli masing-masing sistem