Opera merilis peramban baru dengan tampilan antarmuka yang dirancang khusus agar mudah digunakan di gadget mobile.
Kebanyakan peramban mobile masih menempatkan tombol navigasi seperti pemilihan tab di bagian atas layar sehingga sulit dijangkau dengan jari.
Opera mencoba pendekatan berbeda lewat browser mobile baru bernama Touch yang dirilis pekan lalu.
Opera Touch khusus dirancang agar mudah digunakan dengan satu tangan oleh para pengguna smartphone.
Saat pertama kali dibuka, Opera Touch akan langsung menampilkan kolom alamat URL yang bisa digunakan untuk mengunjungi situs atau melakukan pencarian di web.
Ketika pengguna menggulir laman ke atas, Opera Touch akan menampilkan sebuah tombol navigasi bernaama “Fast Action Button” di bagian bawah layar ponsel.
“Anda bisa menyapukan di tombol ini ke arah atas untuk mengakses Tab dan navigasi browser,” tulis Opera dalam laman keterangan peramban Touch. Selain itu, sebagaimana ditulis The Verge, hari ini, Rabu, 02 Mei
Opera Touch juga memiliki kemampuan sinkronisasi dengan browser Opera versi desktop, demikian pula sebalikya.
Pengguna juga bisa mengirimkan konten seperti tautan ke sebuah situs, gambar, video, dan catatan dari Opera Touch ke feed Opera Flow, sehingga bisa diakses dari semua perangkat yang menggunakan browser Opera.
Opera Touch saat ini baru tersedia untuk platform Android di toko aplikasi Google Play Store. Versi iOS sedang dikembangkan, dan disebut akan “segera tersedia”.
Sejak tahun lalu Opera telah memasukkan WhatsApp dan Facebook Messenger ke dalam aplikasi browser buatannya.
Kedua aplikasi pesan instan itu ada dalam pembaruan berkode Reborn yang baru saja dirilisnya. “Browsing sekaligus mengobrol itu sulit dan tak efisien, karena Anda perlu berganti-ganti tab untuk menjawab pesan.”
“ Karena itu kami merilis Opera Reborn, yakni browser pertama yang menyatu dengan aplikasi pesan instan,” terang Ececutive Vice President of Desktop, Opera Software, Krystian Kolondra.
Pengguna yang sudah memiliki browser Opera di perangkat desktop-nya, cukup membukanya dan memasang pembaruan
Setelah selesai memasang pembaruan tersebut, matikan dan kembali nyalakan Opera.
Seperti ditulis untuk bisa menggunakan WhatsApp dan Facebook Messenger itu, pengguna cukup log in seperti biasa.
Facebook Messenger bisa diakses dengan cara log in ke akun Facebook, sedangkan WhatsApp dengan cara memindai QR code untuk masuk ke WhatsApp Web.
Pengguna mesti memasang pin pada Sidebar agar kedua aplikasi pengiriman pesan itu tetap terbuka di browser Opera.
Hal menarik dari penyatuan kedua aplikasi tersebut adalah kemudahan untuk mengakses percakapan dan saling berkirim gambar dengan kawan.
Pasalnya, pengguna cukup mengklik file gambar lalu menggerakkan ke WhatsApp atau Facebook Messenger.
Aplikasi pesan instan itu akan otomatis terbuka. Anda tinggal menjatuhkan gambar ke dalam kolom percakapan yang diinginkan dan mengirimnya.
Selain itu pembaruan ini dikabarkan juga mendukung aplikasi pesan instan Telegram. Namun pantauan KompasTekno, hingga saat ini baru WhatsApp dan Facebook Messenger saja yang ada di sidebar Opera terbaru.
Untuk pengguna aplikasi Opera VPN tentu akrab dengan Olaf, tokoh kartun yang menjadi maskot aplikasi Virtual Private Network tersebut, di platform Android dan iOS.
Sayang, tak lama lagi Olaf sang Viking dengan helm bertanduk itu akan segera undur diri dari hadapan pengguna.
Opera selaku pemilik Opera VPN telah memutuskan untuk menghentikan layanan gratis tersebut pada April lalu
“Kami semua di Opera berterima kasih dengan tulis atas segala dukungan Anda selama beberapa tahun terakhir. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tulis Opera dalam sebuah posting
Opera VPN diluncurkan pada dua tahun lalu sebagai aplikasi stand alone untuk platform Android dan iOS, setelah sebelumnya Opera mengintegrasikan fitur VPN di peramban desktop besutannya.
Sebenarnya Opera menjanjikan Opera VPN bakal terus tersedia secara gratis untuk “selamanya”, dengan mendapat pemasukan dari iklan. Sayang, janji tinggal janji. Opera melanggar kata-katanya sendiri.
Selain versi gratis, Opera juga menyediakan versi berbayar bernama Opera VPN Gold yang menawarkan sejumlah benefit, seperti kecepatan lebih tinggi dan jumlah region VPN lebih banyak.
Layanan Opera VPN Gold ini pun akan ditutup. Namun, sebagai obat kecewa bagi pelanggannya, Opera akan memberikan langganan gratis selama satu tahun di penyedia VPN lain, yakni SurfEasy Ultra. Sebelumnya SurfEasy dimiliki oleh Opera, tetapi kemudian dijual ke Symantec tahun lalu.
VPN adalah layanan untuk menyamarkan alamat IP perangkat pengguna, dengan mengalihkan trafik ke server pihak ketiga.
Hal ini mengaburkan identitas pengguna sehingga sulit dilacak, misalnya oleh hacker atau pengiklan.
Selain untuk melindungi privasi di internet, VPN juga bisa dipakai menyamarkan domisili, sehingga dapat membuka layanan online yang dibatasi berdasarkan negara, misalnya situs web video streaming.