Aplikasi pesan instan WhatsApp mulai menerapkan skema verifikasi dua langkah atau dikenal dengan sebutan two-step verification
Prosedur ini bersifat opsional untuk menambah keamanan akun pengguna.
Verifikasi pertama, seperti yang telah dilakukan selama ini, adalah melalui nomor telepon yang dipakai untuk nomor WhatsApp.
Aplikasi akan mengirim kode melalui SMS atau telepon yang harus dimasukkan oleh pengguna, saat mengaktifkan layanannya.
Verifikasi kedua berupa passcode enam digit yang dibuat sendiri oleh penggunanya.
Nomor enam digit itu harus dimasukkan setiap kali mereka mendaftarkan nomor teleponnya untuk dijadikan sebagai kontak WhatsApp lagi.
Misalnya, saat pengguna membeli smartphone baru namun tetap ingin menggunakan SIMcard dan nomor yang sama.
Untuk mengaktifkan verifikasi dua langkah ini, update aplikasi WhatsApp ke versi terbaru, ini bisa dilakukan melalui Google Play Store untuk Android atau Apple App Store bagi pengguna iOS.
Kemudian, buka menu Settings > Accounts > Two-step verification > dan Enable.
Setelah memasukkan nomor enam digit sebagai passcode, pengguna harus mengingatnya, atau mem-backup-nya melalui e-mail.
Menurut blog resmi WhatsApp, e-mail ini juga bisa dipakai untuk menon-aktifkan verifikasi dua langkah jika pengguna lupa passcode yang dipakai.
Passcode tidak akan dibutuhkan setiap kali membuka WhatsApp, namun WhatsApp akan menanyakan passcode ini secara periodik dalam jangka waktu tertentu atau kemungkinan tujuh hari, untuk membantu pengguna mengingat passcode yang digunakan.
Verifikasi dua langkah yang digunakan WhatsApp ini berbeda dengan skema yang digunakan oleh Google atau Facebook.
Kedua layanan itu membuat kode dengan aplikasinya dan mengirimkannya melalui SMS. Di platform WhatsApp, penggunalah yang membuatnya sendiri dan harus mengingatnya.
Sebelumnya, fitur ini sudah dirilis bagi pengguna WhatsApp beta sejak November tahun lalu lalu untuk pengujian.
Namun kini WhatsApp membukanya untuk sekitar satu koma dua miliar penggunanya.
Update ini diberikan secara bertahap bagi pengguna WhatsApp.
Selain itu juga muncul pertanyaan, aapah Anda pernah mengirim pesan ke kontak yang salah di WhatsApp?
Selama ini tidak ada yang bisa dilakukan kecuali pasrah apabila pesan sudah terkirim.
Tetapi, di waktu yang akan datang nanti, WhatsApp kabarnya bakal menyediakan fitur untuk mengatasi kerepotan di atas.
Fitur dimaksud adalah kemampuan menyunting (mengedit) atau menarik pesan yang telah terkirim.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengelola akun Twitter bernama @WABetaInfo yang selama ini dikenal menyajikan informasi dan bocoran seputar aplikasi WhatsApp.
Menurut i IB Times, fitur penyuntingan dan penarikan pesan sudah ada di WhatsApp Beta
Sebuah video turut disematkan sebagai demonstrasi fitur yang bersangkutan.
Dalam video tampak pengguna WhatsApp bisa menghapus pesan terkirim dan ditandai dengan dua tanda centang dengan opsi berbunyi “revoke message” di dalam aplikasi.
Apabila pesan terkirim memiliki attachment berupa dokumen teks, gambar, video, atau audio, maka lampiran itu akan turut terhapus begitu pengguna menarik pesan.
Fitur penyuntingan dan penarikan pesan yang sudah ada dalam WhatsApp iOS versi Beta tersebut saat ini dimatikan secara default karena masih terus dikembangkan.
Disebutkan pula bahwa penyuntingan dan penarikan hanya berlaku untuk pesan baru yang dikirim, bukan pesan lama.
Akun @WABetaInfo tidak merinci seberapa lama umur pesan yang sudah tidak bisa disunting atau dihapus lagi.
Pihak WhatsApp sendiri belum mengeluarkan pengumuman resmi soal keberadaan fitur penyunting dan penarikan pesan.