Telegram disebut-sebut mendapatkan tambahan tiga juta pengguna saat Facebook sempat down beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, belum lama ini juga, Telegram menghadirkan versi terbaru aplikasi mereka yang bisa diunduh di iOS, Android, dan web.
Pembaruan ini memungkinkan pengguna menghapus pesan mereka dari perangkat mereka sendiri dan orang lain.
Sebelumnya, Telegram memberi waktu pengguna selama empat puluh delapan8 jam untuk menghapus pesan yang mereka kirimkan, baik dari perangkatnya sendiri maupun dari smartphone teman.
Kini, batasan itu telah dihapus, sehingga pengguna bisa menghapus pesan mereka baik di perangkat sendiri maupun smartphone orang lain kapanpun, tidak dibatasi waktu.
Founder Telegram, Pavel Durov mengatakan, update ini digulirkan untuk membantu orang mengontrol riwayat pesannya di internet.
“Pesan lama yang telah kamu lupakan bisa disalahgunakan konteksnya dan dipakai untuk melawanmu. Teks yang dikirim ke seorang pacar di sekolah ketika kamu misalnya mencalonkan diri sebagai walikota. Kita harus mengakui, terlepas dari semua progress kami dalam enkripsi dan privasi, kami memiliki sedikit kontrol data yang sebenarnya,” kata Durov.
Lebih lanjut, Durov menyebutkan, Telegram memungkinkan semua penggunanya untuk menghapus pesan yang mereka kirimkan, di smartphone si pengirim pesan maupun penerima pesan.
Durov mengatakan, memberi kebebasan untuk melepaskan diri dari kelalaian masa lalu merupakan jantung dari kemampuan Telegram yang baru, ditambah dengan kemampuan untuk membersihkan seluruh riwayat obrolan.
Meski demikian, implementasi Telegram atas tindakan privasi baru ini dapat menjadi bumerang. Pasalnya, ketika seseorang menghapus pesan mereka, tidak ada pemberitahuan pesan obrolan pernah ada sebelumnya.
Tak hanya memperluas penghapusan pesan, Telegram juga memperbarui fitur pencarian emoji dan GIF mereka.
Telegram juga menambakan set stiker baru yang mirip dengan tokoh Vladimir Putin, Gabe Newell, Snoop Dog, Ryan Gosling, Borat, Bender, dan Yolandi dari Die Antwoord.
Telegram adalah aplikasi pengiriman pesan yang berfokus pada kecepatan dan keamanan penggunanya. Telegram adalah aplikasi perpesanan sederhana dan dapat diakses gratis oleh semua orang.
Telegram diluncurkan pada 2013 oleh dua bersaudara Nikolai dan Pavel Durov asal Rusia.
Telegram sendiri tersedia untuk perangkat telepon seluler (Android, iOS, Windows Phone, Ubuntu Touch) dan sistem perangkat komputer
Siapa sangka, pengguna Telegram terus meningkat sejak perilisannya.
Namun diblokirnya Telegram tak membuatnya sepi peminat di Indonesia. Telegram dinilai memiliki berbagai keistimewaan dibanding aplikasi perpesanan lain. Berikut keunggulan Telegram dibanding aplikasi serupa
Tidak seperti WhatsApp, Telegram adalah aplikasi perpesanan berbasis cloud dengan sinkronisasi tanpa batas. Kamu dapat menggunakan Telegram pada semua perangkatmu secara bersamaan.
Ya, pesanmu disinkronkan dengan mulus di sejumlah ponsel, tablet, atau komputer.
Telegram memungkinkan kamu berbagi foto, video, suara, dan file lain tanpa batas. Selain itu, kamu dapat mengirimkan file hingga ukuran satu koma lima gigabyte
Dan jika kamu tidak ingin menyimpan semua data itu di perangkat, kamu selalu dapat menyimpannya di cloud.
Pavel Durov, founder dan CEO Telegram, menyebut bahwa Telegram adalah aplikasi messaging yang aman. Dilindungi enkripsi,
Telegram membuat berbagai informasi yang dibagi secara private akan selalu bersifat privasi. Telegram sendiri dengan tegas menolak untuk memberi ‘pintu belakang’ akses informasi untuk agen intelijen dari para pengguna Telegram.
Durov sendiri menekankan bahwa Telegram tak akan membagi data rahasia pengguna dengan siapapun. Hal ini karena privasi benar-benar hal yang diunggulkan dan seakan-akan jadi ‘merek dagang’ Telegram.
Dengan ‘menjual’ privasi, Telegram memimpin di antara aplikasi yang menawarkan fitur serupa. Dilansir dari TechCrunch, ada serartus juta pengguna aktif
Fitur yang diunggulkan dari Telegram soal privasinya adalah ‘end-to-end encryption‘ yang membuat siapapun tak akan bisa mengakses sebuah pesan kecuali pengirim dan penerima, secret chatroom, serta destructing messages.
Para pengguna Telegram dapat berkomunikasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari private messages, secret chat, group, serta channel. Channel, atau kanal, adalah fitur di Telegram yang terbuka untuk publik.
Sementara secret chat akan sangat terlindungi privasinya, karena diproteksi oleh enkripsi yang canggih.
Dengan Telegram, kamu juga bisa membuat grup dengan jumlah anggota hingga 100.000 orang atau dapat mengirim broadcast message dengan pada kontak dengan jumlah tak terbatas.
Dibanding beberapa platform media sosial lain, membuat akun di Telegram adalah salah satu yang paling mudah. Pengguna hanya perlu membuat akun hanya dengan nomor ponsel. Dari nomor tersebut, kode akses akan dikirim oleh Telegram.
Menkominfo Rudiantara menerima kunjungan pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov setibanya di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/8). Pertemuan Menkominfo dengan Durov untuk menindaklanjuti pemblokiran Telegram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Keistimewaan yang dimiliki Telegram terutama pada fitur privasinya yang sangat aman, membuat aplikasi asal Rusia ini dimanfaatkan sebagai media komunikasi kaum radikal dan terorisme.
Pemblokiran Telegram dikarenakan aplikasi ini dimanfaatkan sekelompok orang untuk menyebarkan propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, disturbing images, dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Pemblokiran ini hanya meliputi webbase Telegram saja. Dampak dari pemblokiran itu tidak bisa diaksesnya layanan perpesanan instan ini melalui desktop komputer. Sementara bila diakses menggunakan mobile aplikasinya tak ada masalah sama sekali. Pengguna Telegram masih bisa mengaksesnya bebas begitu saja melalui ponsel.
Pemblokiran memang hanya dilakukan di sisi webbase-nya saja dan tidak sampai ke sisi mobile aplikasinya. Sebab, Telegram memiliki keunggulan untuk mentransfer file besar ukuran Gigabyte jika menggunakan webbase.