WhatsApp menyebutkan dalam waktu dekat akan menerapkan pembatasan penerusan pesan di Indonesia. Dengan adanya pembatasan ini, satu akun hanya bisa meneruskan pesan ke lima orang sekaligus.
Lead of Public Affair Whatsapp Carl Wog mengklaim pembatasan ini akan muncul di pembaruan aplikasi berikunya.
“Kalau rekan-rekan mengunduh aplikasi dan update itu harusnya minggu ini sudah berlalu peraturan baru di mana kita hanya bisa mengirimkan pesan beranrai ke lima orang,” kata Wog saat peluncuran program “Election Integrity” Facebook
Kendati demikian CNNIndonesia.com belum menemukan pembaruan aplikasi WhatsApp di Google Play Store.
Dalam kesempatan yang sama VP Public Policy & Communication WhatsApp Victoria Grad mengatakan pembatasan dilakukan untuk mengurangi penyebaran berita misinformaasi yang tidak jelas sumbernya.
Sekitar sembilan puluh persen dari pesan WhatsApp merupakan pesan privat antara dua orang pengguna. Sementara sepuluh persen diantaranya merupakan pesan berantai. Grand mengatakan pesan berantai jadi bagian misinformasi yang membuat hoaks tumbuh subur.
“Mengurangi viralitas pesan WhatsApp. Jadi WhatsApp secara otomatis mengurangi penyebaran berita hoaks. Untuk mengurangi, WA menurunkan angka forwarding messages. Itu batas teman-teman chat ke orang lain. Di India cuma bisa lima,” kata Grand.
Grand mengatakan WhatAspp menemukan, penurunan perilaku pesan berantai satu akun akibat pembatasan pesan berantai di India. Dengan adanya penurunan pesan berantai, bagi Grand akan menjaga integritas pemilu mendatang dari berita hoaks.
“WhatsApp mengerti bahwa fitur forward ini sangat penting bagi kita namun setelah wa menurunkan angka forward. Ada penurunan 20 persen perilaku pesan berantai,” ujarnya.
Grand mengatakan pihaknya melakukan pembatasan pesan berantai melalui diskusi dengan berbagi pemangku kepentingan termasuk dengan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.
“Akan diseragamkan di seluruh dunia seperti di India menjadi lima. Ini setelah berdiskusi dengan pemangku kepentingan di negara kita termasuk Kominfo. Inisiatif ini akan membawa hal positif dan membawa keamanan di platform WhatsApp,” ucapnya.
Selain itu, pengguna WhatsApp yang menyebarkan hoaks di platform disebut akan tidak lagi bisa menggunakan akunnya. Communication Lead Facebook Indonesia Putri Dewanti mengatakan WhatsApp akan menghapus akun pelaku hoaks.
Putri mengatakan pengguna harus mengganti nomor ponsel apabila ingin menggunakan layanan WhatsApp lagi. WhatsApp bisa mengetahui akun spam ini lewat laporan di layanan atau call center anti hoaks.
“Tidak Sudah dihapus, hilang nomornya tidak bisa dipakai WhatsAppnya lagi,” ujar Putri
Kendati demikian Putri mengatakan WhatsApp belum bisa mengungkapkan jumlah akun yang melakukan perilaku spamming atau meneruskan pesan berkali-kali.
“Belum ada jumlahnya, karena kalau di Indonesia sudah ada hotlinenya baru bisa terlacak berapa banyak. Kita masih explore, tapi kalau di take down akun-akun yang dilaporkan,” kata Putri.
WhatsApp juga membuka layanan pelaporan untuk akun-akun yang dianggap menyebarkan berita hoaks. Selain itu, WhatsApp juga disebut akan bekerja sama dengan pemeriksa fakta pihak ketiga di Indonesia.
“Di Indonesia mitra lokal kita ada lima. Kami sedang diskusi dan eksplorasi dengan mereka untuk buat hotline hoaks di Indonesia. Sejauh ini kami sudah berdiskusi dengan Mafindo,” ujar Putri.
Putri kemudian menjelaskan cara kerja call center anti hoaks di Indonesia. Menurutnya pemeriksa ketiga akan bekerja mengecek fakta ketika mendapatkan laporan dari masyarakat ke call center.
“Jadi kalau berita palsu di WhatsApp dikirim ke call center, nanti pihak ketiga akan fact check. Kalau mereka sudah dapat yang benar, mereka akan share lagi ke yang lain,” kata Putri.