Rbu pagi WIB, 27 Juli 2016, harga emas global dan lokal bergerak sedikit lebih tinggi dan berada dalam pergerakan terbatas dalam kisaran sempit
Peregrkan ini tipis ini terjadi bersamaan dengan pertemuan FOMC selama dua hari, yang sedang berlangsung.
The Fed akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada hari Kamis subuh dimana secara luas diperkirakan kebijakan akan tidak dirubah.
Beberapa campuran data ekonomi yang keluar tidak menawarkan petunjuk tambahan apakah pernyataan Fed akan bernada hawkish atau dovish.
Pasar hanya mengharapkan nada yang cukup netral. Meskipun demikian, tingkat kenaikan probabilitas untuk September telah bergerak lebih tinggi lagi dan saat ini berada di kisaran dua puluh lima koma lima persen
Meskipun berpeluang akan menguat, indeks dolar masih bergerak lebih rendah untuk hari kedua berturut-turut.
Pergerakan emas menanggapi kebijakan Dana Moneter Internasional yang mengumumkan bahwa dewan telah mengadopsi metode baru untuk menghitung cadangan global mata uang, kira-kira dua bulan sebelum yuan diatur untuk bergabung Special Drawing Rights IMF untuk pertama kalinya.
Survei emas terbaru mencatat bahwa permintaan di India dan China masih terkait dengan harga yang lebih tinggi tetaoi masih diimbangi permintaan safe haven dari Barat.
Bank Sentral Rusia mengumumkan pada minggu ini bahwa cadangan emasnya telah berada di tingkt tertinggi
Selama dua tahun terakhir, Rusia telah memimpin dunia dengan menambah emas untuk cadangan bank sentral nya.
Meskipun ada pelemahan dalam perekonomian Rusia, Bank Sentral Rusia terus meningkatkan cadangan devisa pada tahun lalu
Mengutip Wall Street Journal, Rabu pagi WIB, harga emas untuk pengiriman Agustus ditutup naik di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Selama perdagangan, harga emas sempat sentuh level terendah
Pelemahan nilai tukar dolar AS menjadi pendorong kenaikan harga emas karena komoditas dengan denominasi dolar AS seperti emas akan menjadi lebih murah bagi investor yang bertransaksi menggunakan mata uang lainnya
Pelaku pasar saat ini fokus kepada hasil dari pertemuan Bank Sentral AS yang berlangsung dua hari sejak Selasa ini.
Dari hasil pertemuan tersebut, investor mencari petunjuk apakah The Fed akan menaikkan suku bunga di tahun ini atau tidak.
Pada pertemuan sebelumnya, para pejabat The Fed terbagi pendapatnya antara mendukung kenaikan suku bunga karena sebagian data ekonomi AS telah membaik dan menahan kenaikan suku bunga karena belum semuanya dari data ekonomi yang ada menunjukkan perbaikan.
Para pelaku pasar tidak berharap The Fed akan menaikkan suku bunga pada Juli ini. Namun dengan data ekonomi yang ada kuat kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga pada September mendatang.
Dalam catatan Commerzbank kepada nasabah mengatakan bahwa kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga meningkat menjadi empat puluh delapan persen saat ini.
Kenaikan suku bunga menjadi beban tersendiri bagi emas karena logam mulia ini harus bersaing dengan instrumen investasi lain seperti obligasi yang memberikan dua keuntungan kepada para pelaku pasar yaitu kenaikan harga dan imbal hasil suku bunga.
“Data ekonomi AS memang sudah cukup menguat tetapi beberapa investor masih menyimpan dananya di instrumen safe haven sebagai asuransi jika ada skenario buruk,” jelas analis ETF Securities, London, Nitesh Shah.
Harga emas melonjak karena permintaan instrumen safe haven menyusul keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang membuat ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global meningkat.
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang atau Antam untuk satu gramnya, hari ini mengalami kenaikan Rp1.000 dengan harga Rp 611.000.
Untuk harga buy back dibanderol dengan harga Rp 551.000 per gram.