Gula darah tinggi?
“Ya,” tulis Barry Braun, Ph.D., seorang profesor kinesiologi di Universitas Massachusetts di Amherst, di laman situs kesehtan terkenal “men’s health,” Rabu, 27 Juli 2016, bisa menjadi malapetaka.
“Seperti Anda tahu, gula darah yang tidak terkontrol bisa menyebabkan diabetes tipe-2, penyakit yang harus disandang seumur hidup dan dapat menjadi pemicu penyumbatan pembuluh darah yang membahayakan jantung dan otak,” lanjut Braun
Makaanya tak pilihan untuk menyelamatkan kesehatan Anda selain menurunkan kadar gula darah
Pertama, ambil langkah sederhana dn mudah dengan latihan yang tekun.
Artinya, berlatihlah setidaknya dua puluh hingga tiga puluh menit setiap hari.
Dibutuhkan hanya beberapa hari latihan terjawab dan makan yang buruk untuk memperburuk resistensi insulin seseorang, kata Barry Braunt.
Untuk memastikan Anda tetap dengan itu, memilih latihan yang paling Anda nikmati.
Selin itu rajinlah mengonsumsi kayu manis Studi menunjukkan kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Ini berarti tubuh Anda membutuhkan lebih sedikit hormon insulin untuk menjaga kadar gula darah Anda tetap normal.
“Supermarket barang murah bekerja sama dengan baik sebagai versi suplemen mahal,” kata Jonny Bowden, Ph.D., C.N.S.,The Most Effective Natural Cures on Earth.
Jika glukosa darah Anda tinggi. “Suplemen ini tak terkalahkan sebagai nutrisi gula darah dan merupakan suplemen yang diresepkan oleh dokter di Eropa,” kata.
Selin itu hindrilh minumn manis, sekalipun minuman tersebut berlabel minuman olahraga atau sport drink.
Ilmuwan University of Massachusetts baru-baru ini menemukan, bahwa berolahraga dapat meningkatkan sensitivitas insulin sebesar empat puluh persen ketika Anda telah membakar lima ratus kalori.
Bila Anda sering makan hindari jumlahnya. Dengan tertakat bisa membantu mencegah gula darah Anda turun yang menyebabkan dorongan rasa lapar tak terkendali, kata Braun.
Jika Anda sedang mengonsumsi thiazide diuretik untuk mengatasi hipertensi, tanyakan kepada dokter Anda kemungkinan untuk beralih ke ACE inhibitor.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Hypertension mengevaluasi jenis obat menemukan, hubungan yang kuat antara kadar kalium rendah yang disebabkan oleh obat diuretik dengan peningkatan glukosa darah.
Kadar gula darah yang terus menerus tinggi dapat merusak organ dan pembuluh darah.
Kondisi ini bisa memicu kecacatan dan juga kematian dini.
diabetes tipe 1 dan 2 diketahui bisa memperpendek usia sampai tiga tahun pada pasien berusia 50 tahun, atau lebih panjang lagi tapi mengalami kecacatan akibat komplikasi.
“Orang dengan diabetes menghabiskan waktu yang signifikan hidup dalam kecacatan,” kata Dianna Magliano, kepala laboratorium diabetes dan kesehatan populasi di Australia.
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi pada pembuluh darah dan memicu kehilangan penglihatan, gangguan gerak, serta amputasi.
Kecacatan lainnya yang mungkin dialami namun tak terkait langsung diabetes adalah penurunan fungsi otak.
Kadar gula darah yang tinggi sebenarnya bisa dikendalikan dengan menjalani pola makan yang sehat, aktif bergerak, serta mengonsumsi obat-obatan.
Sayangnya, hampir sebagian besar pasien tidak menyadari dirinya menderita diabetes.
Lantas apa yang terjadi dengn tubuh ketika kadar gula darah tinggi?
Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemi merupakan kondisi yang lama-kelamaan akan merusak organ-organ tubuh.
Hiperglikemi terjadi ketika tubuh kekurangan insulin (hormon yang dikeluarkan pankreas) atau insulin tidak bekerja, maka gula darah tak dapat masuk ke dalam sel untuk dipakai sebagai energi.
Akibatnya, gula darah akan menumpuk di peredaran darah.
Dampak dari kadar gula darah yang terus-menerus tinggi bisa menyebabkan dehidrasi.
Ini ditandai dengan sering buang air kecil.
Timbunan gula di dalam darah akan memicu pengeluaran urine karena tubuh berusaha membersihkan gula.
Ketika ginjal kehilangan glukoa melalui urine, sejumlah besar air pun akan hilang sehingga memicu dehidrasi.
Dehidrasi biasanya terjadi karena frekuensi buang air kecil sangat tinggi, tapi tidak dibarengi asupan cairan cukup.
Orang yang mengalami dehidrasi akan merasakan lemah, sakit kepala, demam, serta berhalusinasi.
Bila lama-kelamaan kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan merusak saraf dan pembuluh darah kecil di mata, ginjal, dan jantung.
Orang yang memiliki diabetes yang tidak terkontrol akan mengalami komplikasi berupa penglihatan kabur, rasa kebas di kaki, gagal ginjal, hingga serangan jantung dan stroke.
Ketika seseorang dengan diabetes mengalami dehidrasi berat dan tidak mendapat cairan pengganti, ia akan mengalami komplikasi yang mengancam nyawa berupa koma diabetes.