Harga emas global dan lokal hari ini, Rabu, 30 Agustus, mengalami lonjakan bersamaan dengan sikap bandel Korea Utara yang tetap meluncurkan rudal jarak jauhnya yang melintasi Jepang.
Harga emas ini merupakan level tertinggi sejak November
Lonjakan ini memperpanjang reli yang telah dibukukan pada hari sebelumnya.
Investor melakukan aksi borong emas setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik di atas Jepang.
Seperti ditulis laman ekonomi dan keuangan kantor berita “reuter,” hari ini, Rabu, harga emas di pasar spot naik hampir setengah persen per ounce, setelah sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi sejak November.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember juga naik
“Investor terus melakukan aksi borong sehingga mendorong harga emas terus naik. Namun ada kemungkinan terjadi aksi ambil untung setelah kenaikan yang cukup besar selama ini,” jelas vice president Heraeus Metal Management, New York, AS, Miguel Perez-Santalla.
Harga emas di pasar spot sempat naik 1,4 persen pada perdagangan Senin, menembus level kunci resistance di US$ 1.300 per ounce setelah komentar Gubenur Bank Sentral Eropa mendorong penguatan euro dan menekan dolar AS.
Kenaikan tersebut berlanjut pada perdagangan Rabu WIB karena menurunan harga saham akibat pelaku pasar berbondong-bondong melakukan aksi borong instrumen safe haven.
Pasar saham tertekan karena adanya badai Harvey. Presiden AS Donald Trump menetapkan status darurat bencana untuk Negara Bagian Lousiana pada 28 Agustus .
Kenaikan harga emas bertambah tinggi karena kekhawatiran pelaku pasar akan ancaman geopolitik usai Korea Utara meluncurkan rudal ke arah Samudera Pasifik, melintasi langit Jepang, pada Selasa, 29 Agustus
Aksi tersebut ditanggapi oleh Presiden Trump. Dalam keterangannya, Donald Trump mengatakan, segala opsi untuk merespons tindakan Korut terbuka.
Menurutnya, perilaku Pyongyang adalah ancaman nyata.
“Dunia menerima pesan dari Korut secara keras dan jelas, rezim ini telah memberikan sinyal penghinaan terhadap tetangganya, seluruh anggota PBB,” ucap Trump.
Sehari sebelumnya, Selasa, 29 Agustus, harga emas menguat ke posisi tertinggi dalam sembilan bulan terakhir di tengah pelemahan dolar.
Sementara euro naik setelah Kepala Bank Sentral Eropa atau ECB menjelaskan tentang pemulihan ekonomi zona euro pada pertemuan para bankir sentral.
Pada pertemuan di Jackson Hole, Wyoming, Kepala ECB Mario Draghi mengatakan kebijakan moneter ultra-longgar sedang berjalan di Eropa dan pemulihan ekonomi zona euro terus berlanjut.
Hal ini mendorong euro ke level tertinggi dalam lebih dari dua koma lima tahun terhadap dolar AS, sementara indeks dolar turun terendah sejak Mei tahun lalu.
“Draghi tidak menyebut penguatan euro sebagai rem normalisasi kebijakan. Inilah yang memicu reli laju Euro dan reaksi harga emas,” ujar Analis Carsten Menke, Julius Baer.
Di Jackson Hole, Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen juga tidak memberikan acuan tentang kebijakan moneter AS, namun berfokus pada peraturan keuangan.
Pedagang mengharapkan kenaikan suku bunga akan lebih lambat.
“Saya pikir itu mungkin membuat investor lebih nyaman. Kemudian soal inflasi juga membuat keraguan apakah The Fed akan menaikkan suku bunga, “kata Ryan McKay dari TD Securities