Tekanan harga emas global yang datang dari pernyataan Gubernur The Fed, Bank Sentral Amerika Serikat, Jannet Yellen, yang mengindikasikan kenaikan suku bunga perbankan, masih “menghantui” posisi perdagangan logam mulia itu, terutama di Comex Exchange New York.
Harga emas di Comex terus “bergelombang” dan menurun usai pernyataan itu, dan tidak terkecuali yang terjadi pada tata niaga emas PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam.
Hari ini, Senin, 29 Agustus 2016, harga emas Antam “melawan” tren penurunan harga emas dunia dengan naik Rp 1.000 per gram.
Posisi harga emas Antam dengan kenaikan itu menjadi Rp 606 ribu per gram
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga emas Antam berada di angka Rp 605 ribu per gram.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga pukul 08.40 WIB, sebagian besar ukuran emas masih tersedia. Akan tetapi, ukuran emas Antam 100 gram, 250 gram dan 500 gram ludes terjual.
Begitu pula dengan harga buyback yang naik Rp 1.000 per gram menjadi Rp 555 ribu per gram. Harga buyback ini artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antan juga akan membelinya di harga Rp 555 ribu per gram. Harga ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.
Pembayaran buyback dengan volume di atas 1 kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Sementara itu, posisi harga emas dunia terus mendapat tekanan pada awal perdagangan minggu ini dengan berada di bawah kisaran USD 1317 per troy ounce.
Emas diperdagangkan tertekan karena pasar menguraikan pesan Janet Yellen dari symposium Jackson Hole.
Logam emas turun lebih rendah pada awalnya, kemudian naik dengan menyentuh harga tertinggi terbaru dan kemudian akhinya kembali bergerak ke harga terendah yang mengakibatkan kerugian intraday lebih dari USD 20.
Awalnya, emas bereaksi dengan bergerak ke bawah terhadap pernyataan Yellen ketika membacakan pernyataan pidato paragraf kelima yang mengatakan bahwa dia percaya “kemungkinan peningkatan suku bunga telah diperkuat dalam beberapa bulan terakhir.”
Dan akhirnya harga emas kembali menguat setelah Yellen mengatakan keputusan kenaikan suku bunga akan selalu bergantung pada data yang masuk yang akan mengkonfirmasi pandangan anggota FOMC.
Tak lama setelah Yellen berpidato, Wakil Ketua Fed Stanley Fischer mengatakan dalam pidato Yellen menunjukkan “konsistensi” kenaikan suku bunga mungkin akan dilakukan secara terjadwal pada dua tahun ini, sehingga membuka pintu kemungkinan suku bunga akan dinaikkan pada bulan September.
Fischer mengatakan bahwa data sector pekerjaan Departemen Tenaga Kerja untuk bulan Agustus kemungkinan akan menjadi keputusan penting bagi FOMC.
Perlu diingat bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih belum optimis ketika inflasi di bawah target, upah dan produktivitas mengalami stagnasi dan utang nasional terus meningkat.
Minggu ini, data nonfarm payrolls AS akan menjadi sorotan pasar bersama dengan data dari sektor manufaktur China, di tengah kekhawatiran yang timbul pada kesehatan ekonomi Negara terbesar kedua di dunia.