Menjadi ayah... Itulah yang terjadi. Selasa pagi. Tanggal dua puluh enam April. Tahun dua ribu dua puluh dua. Atau, bersamaan
Darmansyah
Sesekali saya minum kopi. Belakangan ini. Sejak teman-teman saya buka usaha kopi. Yang teman lama buka warung. Yang teman baru
Mulanya saya nggak ngeh mengikuti seliweran berita dakwa dakwi jaminan kesehatan aceh. Berita yang ditiupkan media. Koran, radio, televisi, online
Saya melirik tas jinjingnya. Ada tatahan tulisan bpjs di bagian atasnya. Ketika itu pesawat garuda penerbangan btj baru saja positioning
Sudah dua bulan saya membiarkan waktu berlalu. Waktu untuk tidak menulis tentang Banda Aceh di ujung periode seorang walikota. Ujung
"Goni balang." Itulah yang mengelupas di memori saya ketika datang ke dermaga "boom" pabean di ujung takziah di awal desember
Hari itu waktu “dhuha” dipenghujung Januari. Kami baru saja melewati jembatan terpanjang di bumi belahan “selatan” negeri bertuah ini. Jembatan
Ulee Lheue 1884. Tahun kesepuluh penaklukan berdarah di “kuta dalam." Hotel de l’Europa, swalayan kugelmann, japanse bordeel, marine soceiteit, de
Kelebat gelap disubuh itu menjalar bersama azan dari masjid besar Stabat ketika mobil kami menginjak tapak jembatan Sungei Wampu. Hentakan
Birahi menulis Taluak bagi saya bagaikan orang tagi. Nggak dapat dicegah. Anda kan tahu bagaimana orang yang dibalut tagi. Tagi