Anda ingin melakukan diet?
Nah, langkah pertama tentu membuat komitmen dengan diri sendiri.
Dan Anda juga harus tahu untuk mencapai keberhasilan diet bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Seperti ditulis laman situs i thedailymeal, seseorang dapat gagal dalam diet karena dipengaruhi oleh faktor fisiologis, mental dan lingkungan.
Biasanya, faktor tersebut akibat dari pekerjaan kantor dengan tingkat stress yang lebih tinggi.
Seseorang biasanya mengharapkan bisa cepat berat badan turun secara drastis.
Namun, psikolog dan periset di Pusat Penelitian Nutrisi Obesitas New York, Dr Alexis Conason, menilai hal tersebut tidak mudah terjadi.
Menurut Conason, ketika seseorang dengan tergesa-gesa inginkan berat badannya turun justru hal sebaliknya akan terjadi.
Ketika menginginkan hal itu, dia akan melakukan sprint, padahal lari maratonlah yang dibutuhkan.
“Saat sedang diet, kita diajarkan untuk tidak mempercayai tubuh kita, mengabaikan rasa lapar dan menipu diri sendiri jika segelas air dan kue berserat dapat mengenyangkan.”
“ Kita diajarkan untuk percaya bahwa ada makanan yang baik dan buruk untuk menurunkan berat badan. Diet memiliki konsekuensi fisiologis, mental dan lingkungan yang meningkatkan bertambahnya berat badan,” ujarnya.
Conason menilai, seseorang harus dapat mengasihani dan menerima tubuhnya untuk membuat diet tersebut berhasil.
Terdapat sejumlah langkah yang dapat membuat seseorang mengerti alasan kegagalan dari diet mereka.
Berada di dalam kantor artinya, seseorang harus duduk selama kurang lebih enam jam di depan komputer.
Duduk terlalu lama akan membuat produksi lipoprotein lipase tubuh menurun. Padahal zat tersebut dapat membantu menurunkan berat badan.
Conason menyarankan, berjalanlah selama beberapa menit setiap jam. Seseorang juga dapat berjalan saat makan siang dengan pergi ke rumah makan di luar kantor daripada harus menitip pada office boy.
Peneliti mengatakan, seseorang yang tidur kurang dari enam jam berpotensi menambah berat badan.
Hal itu karena mereka akan makan secara berlebihan.
Hal itu akan berbeda jika tidur dilakukan dalam waktu delapan atau sembilan jam.
Untuk contoh diet yang berhasil kita bisa mencontoh bintang terkenal Jennifer Lopez.
Di usianya yang tidak lagi muda, ia terlihat tampil sehat
Seperti yang dilansir Delish, JLo memang bekerja keras untuk menjaga bentuk postur tubuhnya melalui pola makan dan diet ketat.
Jenis makanan yang paling dijauhi JLo adalah makanan olahan seperti nuggets. Selain menjauhi makanan yang telah diolah, ia konsisten untuk memakan makanan organik.
Tipikal makan siangnya termasuk salmon dan salad yang banyak sayuran. Salad favoritnya adalah brokoli, paprika dan zucchini dengan saus vinaigrette. Atau salad kale dengan remahan keju dan biji labu panggang.
Di antara kesibukannya bekerja dan mengurus kedua anaknya, JLo mengaku suka mengemil. Namun, camilan yang ia pilih selalu camilan sehat seperti buah dan sayur.
“Saya suka dengan camilan sehat. Kemana-mana, saya selalu membawa buah-buahan dan sayuran,” ungkapnya kepada People.
Kopi adalah minuman favorit banyak orang tetapi ternyata tidak termasuk wanita kelahiran New York ini. Untuk menjaga kesehatan kulitnya, ia menjauhi kopi.
“Saya tidak minum alkohol, merokok atau minum kopi. Saya menjauhi kafein. Hanya kesempatan tertentu saja, saya minum kopi dan itu pun selalu decaf,” terang J.Lo pada UsWeekly.
Untuk menghindari kebiasaan mengemil, pacar Alex Rodriguez ini memastikan dirinya kenyang setiap kali makan. Ia sangat mengandalkan asupan proteinnya.
“Protein adalah sumber makanan saya karena itu membuat saya kenyang dalam waktu yang cukup panjang,” terangnya kepada Hello!.
Terkadang sebagai sarapan paginya, ia membuat protein shake yang disantap dengan yogurt berries dan madu. Bahkan saat makan malam, ia tidak pernah melupakan unsur protein dalam santapan malamnya.
Ada saatnya J.Lo ingin memanjakan dirinya dengan makanan manis. Saat diwawancara The View, pilihan camilan penyanyi berdarah latin ini adalah es krim keping cokelat dan kue kering keping cokelat
Setiap orang tentu ingin memiliki bobot tubuh ideal.
Jika tumpukan lemak sudah berlebih, maka orang rela melakukan apa saja untuk menguranginya, termasut berdiet. Salah satunya, dengan menerapkan diet mayo.
Namun menurut Dr. Grace Judio-Kahl, Msc, diet mayo tidak bisa dipertahankan dalam jangka waktu lama.
“Diet mayo sama sekali tidak masuk garam, gula dan tepung. Memang cara itu bisa mengurangi kadar gula, garam dan lemak di tubuh, tapi tidak bisa dilakukan dalam waktu lama,” ujarnya kepada awak media, belum lama ini.
Menurutnya, tubuh seseorang tetap membutuhkan asupan garam, gula dan lemak. Saat seseorang melakukan diet mayo, maka tubuh akan kehilangan banyak air. Hal itu terjadi karena tubuh tidak mendapat asupan karbohidrat, gula serta garam.
“Kalau karbohidrat tidak masuk sama sekali ke dalam tubuh, nantinya tubuh akan menggunakan tabungan karbohidrat di dalam tubuh yang disebut glikogen,” ungkapnya.
Apabila dibutuhkan, maka cadangan karbohidrat tersebut akan diubah menjadi glukosa.
Grace menambahkan, “Jika tak ada konsumsi karbohidrat, gula dan garam sama sekali, akhirnya air di dalam glikogen akan keluar dari glikogen tersebut karena tidak ada yang bisa mengikat air, dan akhirnya bisa menyebabkan dehidrasi.”
Selain itu, katanya, saat menerapkan diet mayo, ginjal pun harus bekerja lebih keras karena harus menyeimbangkan kadar elektrolit dan air di dalam tubuh.
“Ketika air dalam tubuh terus keluar, ginjal pun harus bekerja keras untuk mempertahankan kadar air dan elektrolit di tubuh agar tetap normal,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa elektrolit sangat berfungsi sebagai baterai bagi tubuh. Jika elektrolit dalam tubuh kurang, maka bisa saja seseorang akan mengalami keram.
Tak hanya keram di kaki atau bagian tubuh lain, Grace mengatakan, “Bahkan pada kasus yang ekstrem, bisa sampai keram jantung dan mungkin kehilangan kesadaran.”
Namun ia berujar bahwa kasus ekstrem tersebut hanya terjadi pada sejumlah orang yang memang ginjalnya tidak bisa berkompensasi dengan diet mayo.
“Kalau pun diet mayo, mungkin bisa dilakukan selama dua minggu saja,” katanya.