TEMULAWAK. Rimpang yang termasuk “saudara” dari tanaman kunyit, jahe maupun kencur itu jangan dianggap enteng karena ia menyempal dari bumbu dapur. Ia tidak akan di”samperi” karena kegunaannya yang berbeda.
Temulawak yang nama latinnya “curcuma xanthorria, adalah jenis rimpang yang bentuknya berlekuk-lekuk dengan kulit kasar, beraroma tajam dengan warna umbi kekuning-kuningan. Memang secara penampilannya temulawak “kurang seksi,” tapi jangan tanya khasiatnya; mendunia.
Umbi temulawak, yang memiliki nama bervariasi sesuai dengan panggilan lokalnya, memiliki kandungan “fitokimia.” Ada kulkumin, minyak atsiri, kurkuminoid, fellandrean, turmerol, zat tepung dan kamfer. Kandungan yang diacungi jempol oleh para farmakologi sebagai bagian dari berbagai obat-obat penyembuh di dunia kesehatan.
Kita ambil contoh kandungan minyak atsiri dan kurkumin yang dikandungnya. Kedua zat itu dalam dunia pengobatan dikenal sebagai penyembuh radang atau antiinflamasi. Selain itu minyak atsiri berfungsi sebagai antihepatotosik. Kandungan kurkuminoidnya dapat dijadikan antiperacunan empedu dan penelitian terakhir bisa menyembuhkan kanker.
Ada lagi fungsi fellandrian yang antioksidan dan kandungan turmerolnya yang antimokroba. Sedangkan kamfer yang terdapat dalam kandungan temulawak, berfungsi sebagai pemicu peningkatan air susu ibu. Sedangkan zat tepungnya bisa menolong fungsi ginjal.
Tidak hanya cukup dengan dengan begitu banyak antioksidannya, temulawak mengandung vitamin dan mineral. Ada kandungan vitamin c, b1, b2 serta fosfor, besi, kalium dan magnesium. Pokoknya seabreg kandungan yang dimiliki temulawak dan menyebabkan ia bisa hadir di banyak moment.
Temulawak mudah dikonsumsi dan tersedia dalam banyak produk. Mulai produk tradisionil jamu gendong, jamu tepung, jamu pil atau pun dalam produk rumah tangga yang diminum ibu-ibu usai melahirkan setelah diparut dan airnya diminum.
Obat-obat herbal, kini, berlomba mencantumkan di kemasannya temu lawak sebagai unsur utama. Kita bisa menemukan obat-obatan herbal untuk pengobatan hepatitis, jantung koroner, kolesterol darah, penambah nafsu makan dan peningkatan daya tahan tubuh dari olahan temulawak.
Tidak hanya berkibar dalam dunia pengobatan, temulawak juga sudah merambat pemanfaatannya untuk industri makanan, kosmetik, tekstil dan tentu saja minuman. . Untuk itu sebuah iklan dari obat herbal menggoda para konsumen dengan kalimat,”jangan lihat bentuk dan sengatan aromanya, khasiat temulawak pun perlu dirasakan manfaatnya.”
Untuk mendapatkannya juga tak harus pergi kemana-mana. Cukup di warung pinggir jalan atau menyapa penjaja jamu gendong lantas cicipi sambil berdiri atau duduk lantas cespleng.