Anda pernah tahu kenapa desain kursor mouse di komputer dibuat miring?
Saking seringnya kita melihat kursor, mungkin pertanyaan itu tak pernah terlintas di benak kita.
Kursor mouse yang kita kenal selama ini umumnya berupa tanda panah tersebut dan ditampilkan miring sekitar empat puluh lima derajat ke kiri.
Namun, tahukah bahwa sebelumnya kursor dibuat tegak? Lalu mengapa dibuat miring?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita harus kembali ke masa pada awal mula mouse dibuat, di era tampilan komputer masih berupa susunan piksel resolusi rendah.
Menurut penjelasan di situs Stack Exchange, mouse dan kursor pertama kali dibuat oleh Douglas Englebart pada tahun 1968. Awalnya, kursor memang dibuat tegak lurus ke atas.
Namun, saat komputer Xerox PARC dibuat sekitar empat pluh tujh tahun silam, kursor kemudian dibuat miring.
Alasannya, dengan layar resolusi rendah pada zaman itu, kursor mouse yang tegak lurus susah dicari di layar.
Dengan piksel resolusi rendah, tampilan kursor sulit dibedakan dengan obyek-obyek lain yang ditampilkan layar komputer, apalagi saat itu tampilan layar masih monokrom.
Karena itu, dengan membuat kursor yang melintang empat pluh lima derajat, itu akan mempermudah pengguna mencari kursor di layar.
Setelah itu, kursor miring ke kiri temuan Englebart tersebut kemudian diadopsi oleh pembuat-pembuat software komputer hingga kini.
Hal tersebut termasuk dilakukan oleh pencipta Apple, Steve Jobs, yang meminjam kursor tersebut untuk Mac OS-nya, dan kemudian Bill Gates dengan Windows-nya.
Sementara it, Microsoft resmi memperkenalkan aksesori Surface Dial
Produk ini dirilis sebagai pendamping komputer Surface Studio yang juga dirilis pada acara yang sama.
Surface Dial merupakan alat input berbentuk unik. Ia mirip dengan kepingan yang dipakai dalam permainan hoki. Produk ini juga memiliki bentuk mirip speaker mini.
Microsoft membuat Surface Dial sebagai sebuah pengganti mouse yang bisa dipakai untuk memilih berbagai menu, mulai dari tingkat kecerahan layar hingga memilih warna pena di aplikasi desain.
Tak ada tombol layaknya sebuah mouse. Untuk mengendalikannya, pengguna cukup menyentuh permukaan Surface Dial atau memutarnya
Surface Dial sendiri bisa dihubungkan ke perangkat lain menggunakan koneksi Bluetooth.
Saat perangkat ini disentuhkan ke layar Surface Studio, akan muncul menu dalam bentuk cakram virtual. Putar alat itu, pengguna bisa mengakses berbagai perintah yang ada dalam cakram tersebut.
Microsoft sendiri sebenarnya merilisnya sebagai pelengkap Surface Studio. Namun, pengguna juga bisa memakainya dengan Surface Pro 3, Surface Pro 4, dan Surface Book. Meski begitu, Surface Dial hanya bisa berfungsi secara penuh di Surface Studio saja.
Microsoft kini sudah membuka pemesanan Surface Dial
Sekadar diketahui, Surface Dial ini sejatinya bisa dipakai oleh siapa pun. Namun, pengguna yang paling diuntungkan dan memerlukannya adalah seniman digital dan pekerja grafis.
Lain lagi dengan WhatsApp yang jga merilis pembaruan untuk aplikasi versi Beta.
Dengan update tersebut, pengguna kini bisa melakukan formatting text atau customize format huruf, seperti cetak tebal (bold), miring (italic), dan teks yang dicoret (strikethrough).
WhatsApp tidak menyediakan menu khusus layaknya di aplikasi MS Word untuk fitur baru tersebut. Dibutuhkan trik-trik tertentu untuk membuat teks dengan format itu.
Untuk membuat teks di pesan WhatsApp menjadi cetak tebal, tambahkan tanda asterik (*) di depan dan belakang teks yang diinginkan, misalnya *Tebal*.
Untuk membuat teks di pesan WhatsApp menjadi cetak miring, tambahkan tanda underscore (_) di depan dan belakang teks yang diinginkan, misalnya _miring_.
Untuk membuat teks di pesan WhatsApp memiliki coretan, tambahkan tanda tilde (~) di depan dan belakang teks yang diinginkan, misalnya ~teks dicoret~.
Pastikan versi WhatsApp Anda melakkan update di toko aplikasi iOS atau Android.
Kode ini juga bisa dipakai WhatsApp versi desktop atau WhatsApp Web Client. Namun, format huruf-huruf di atas hanya akan muncul di versi aplikasi mobile.