“Pesta” Pokemon Go belum selesai.
Paling tidak, itulah yang ingin dijawab oleh Niantic Labs yang hari ini, Jumat, 23 desember 2016, mengumumkan bahwa game besutannya resmi tersedia di perangkat jam tangan pintar Apple Watch.
Keputusan Niantic melebarkan sayap Pokemon Go ke ranah perangkat wearable seperti smartwatch khususnya Apple Watch ini pertama kali dibocorkan di panggung Graham Civic Auditorium, San Francisco pada September lalu.
Sang CEO Niantic, John Hanke muncul di tengah acara tahunan Apple kala itu, memamerkan pencapaian Pokemon Go sekaligus membeberkan bahwa game berbasis augmented reality itu bakal hadir di Apple Watch.
Mengutip portal TechCrunch, aplikasi Pokemon Go bisa diunduh langsung dari Watch dan memungkinkan pengguna menemukan monster saku itu lebih mudah tanpa selalu mengandalkan ponsel.
Namun, peran Watch memang sekadar sebagai pembantu gamer untuk memudahkan pencarian Pokemon terdekat saja.
Untuk betul-betul menangkapnya, gamer masih harus menggunakan ponsel pintar — dalam hal ini, iPhone.
Yang jelas pengguna bisa dengan mudah mengetuk atau tap layar jam untuk menemukan Pokemon terdekat dan tentunya menerima notifikasi jika ada monster yang tidak jauh berada di lokasi.
Pokemon Go versi Watch juga bisa mengumpulkan item dari Pokestop, ‘mengubahnya’ menjadi mode “workout“. Game ini memang bersinergi dengan kemampuan fitness-tracking Watch.
Watch juga mampu menghitung seberapa jauh jarak yang telah ditempuh pengguna untuk menetaskan telur Pokemon.
Dengan kata lain, hadirnya Pokemon Go di dalam perangkat wearable ini ingin mendorong pengguna agar lebih getol beraktivitas ke luar rumah seperti halnya bermain Pokemon Go di ponsel.
Tercatat game ini telah diunduh sebanyak enam ratus juta kali per November tahun ini sejak ia dirilis pada Juli lalu.
Sementara untuk jarak tempuh yang telah dicapai oleh para gamer sudah mencapai 8,7 miliar kilometer dengan jumlah monster saku yang berhasil ditangkap sekitar delapan puluh delapan miliar Pokemon.
Sekadar diketahui, Hanke menuturkan bahwa ada tiga tujuan Niantic mengembangkan Pokemon Go.
Yang pertama adalah exercise alias gerak badan. Menurut Hanke, banyak aplikasi kebugaran tubuh yang gagal membuat penggunanya betul-betul hidup sehat.
Pokemon Go dirancang untuk ‘memaksa’ gamer bergerak banyak keluar rumah. Aktivitas tersebut pun diganjar dengan Pokemon sebagai ‘hadiahnya’.
Kedua, melihat dunia dengan ‘mata baru’. Pokemon Go bertujuan memberi pandangan baru terhadap hal-hal di sekitar masyarakat
Caranya, menyulap tempat dan ruang publik menjadi Pokestop dan Pokegym.
Ketiga, membuat gamer bersosialisasi dengan orang baru.
Pokemon Go selama ini berhasil membuat gamer menjelajahi berbagai tempat untuk menangkap Pokemon.
saat gamer mencapai level lebih tinggi, dia harus membentuk tim dengan sesama gamer untuk berbagi kekuatan dan menguasai Pokegym.
Hanke menggambarkan hal tersebut sebagai icebreaker, yang artinya Pokemon Go mampu menciptakan hubungan pertemanan dengan orang baru dan bermain bersama.
Euforia permainan Pokemon Go memang sudah tidak seheboh pada saat ia pertama kali diluncurkan.
Namun laporan pendapatan yang diraih Niantic Inc tetap menunjukan angka fantastis.
Dirilis pada awal Juli lalu, usia Pokemon Go berarti baru sekitar tiga bulan. Lembaga riset App Annie menunjukan Niantic selaku pengembangnya telah meraih pendapatan senilai tujuh koma delapan triliun rupiah.
Angka tersebut tentu sangat besar, mengingat game berbasis teknologi GPS dan augmented reality ini baru seumur jagung.
Sedangkan game populer lainnya memakan waktu yang cukup lama untuk bisa menghasilkan pendapatan yang sama sejak mereka pertama kali dirilis.
Mengutip portal berita UberGizmo, Niantic hingga saat ini masih menghasilkan dua juta dollar per hari.
Tak heran apabila sejumlah lembaga riset termasuk App Annie sendiri memprediksi, Niantic berpotensi hasilkan pendapatan bersih satu miliar dolar hingga tutup tahun.
Melihat dari sisi pengguna, Pokemon Go memang sudah mulai ditinggalkan para gamer.
Pada akhir Agustus lalu, lembaga analisis Apptopia merilis data bahwa game ini telah diunduh sebanyak seratus juta kali. Namun antusiasme gamer semakin menurun.
Namun memasuki bulan Agustus, pengguna aktif harian Pokemon Go semakin landai dan pada pertengahan bulan ini angkanya berada di sekitaran tiga puluhan juta user per hari.
Niantic kerap dinilai harus tetap menjaga kestabilan jumlah gamer dalam skala bulanan ke depannya, yakni dengan cara terus melakukan pembaruan atau inovasi di dalam aplikasi serta layanannya.