close
Nuga Tekno

Tiga Hari Emas Antam Tak Bergerak

Selama tiga hari berturut-turut, hingga Jumat, 06 November 2015, yang merupakan hari di pekan terakhir bulan ini, harga jual emas batangan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, terpaku di posisi Rp 550 per gram.

Harga ini merupakan cerminan dari kondisi emas global yang tenggelam pada tiga hari perdagangan sejak Rabu, yang berada ke level terendah sejak dua bulan terakhir.

Kejatuhan harga emas ini dipicu oleh komentar dari Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve Janet Yellen yang menyatakan bahwa Bank Sentral AS bisa menaikkan suku bunga pada pertemuan yang akan diadakan pada Desember nanti.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis, 05 November 2015, kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Desember langsung terhempas di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Level tersebut adalah penutupan terendah sejak 15 September.

Tidak hanya untuk harga jual, harga pembelian kembali atau buyback emas Antam juga tidak berubah, masih dibanderol Rp 482 ribu per gram.

Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 482 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, sebagian besar ukuran emas Antam masih tersedia. Hanya ukuran 250 gram dan 500 gram yang telah habis terjual.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun karena dolar Amerika Serikat yang lebih kuat dan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed memberikan tekanan pada logam mulia.

Emas berada di bawah tekanan ketika indeks dolar AS. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargkan dalam unit AS menjadi lebih mahal bagi para investor.

Logam mulia tertekan lebih lanjut karena para pedagang menunggu dua ukuran kunci ketenagakerjaan, yang analis percaya dapat menyegel nasib kenaikan suku bunga selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada Desember.

Laporan ADP Employment yang akan dirilis pada Rabu, akan mengisyaratkan laporan ketenagakerjaan bulanan pada Jumat lebih penting

Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember adalah lima puluhb dua persen, lebih tinggi dari probabilitas tersirat kenaikan suku bunga pada September dan Oktober.

Harapan awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober menegaskan bahwa Fed ingin menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Kenaikan suku bunga Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni sembilan tahun silam, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Laporan perdagangan internasional dari Departemen Perdagangan AS juga akan keluar pada Rabu, dan klaim pengangguran mingguan akan dirilis pada Kamis.

Para analis percaya kedua laporan itu, selain Employment Report ADP, kemungkinan akan memberikan gambaran yang paling akurat untuk situasi laporan bulanan ketenagakerjaan pada Jumat.