Game Pokemon Go makin berbinar saja bersamaan dengan munculnya dampak kesehatan yang ditimbulkannya, terutama bagi pasien gangguan kecemasan dan depresi serta mereka yang mengalami obesitas.
Para pasien gangguan kecemasan mengaku terbantu dengan aplikasi buatan Niantic tersebut.
Seperti ditulis laman situs Independent, Rabu, 13 Juli 2016, beberapa remaja dengan gangguan kecemasan merasa dengan bermain aplikasi pencari Pikachu dan kawan-kawan itu, gangguan mental mereka lebih berkurang.
“Seringkali sangat sulit punya motivasi meninggalkan rumah karena bermasalah dengan kondisi mental,” kata Lola Phoenix,
Wanita berusia dua puluh delapan itu, dan domisili London menderita gangguan kecemasan dalam spektrum autisme.
“Apa yang saya suka adalah Pokemon Go telah mendorong saya melakukan banyak kegiatan, lagi dan lagi. Ini memperbaiki mood saya, bahkan hanya dalam beberapa hari,” lanjutnya.
Jessanne Pope yang menderita kecemasan dan depresi juga merasakan perihal sama. Ia merasa dengan bermain aplikasi ini, ia menjadi lebih bersemangat.
Waktu yang singkat untuk menangkap pokemon menjadi tantangan dan meningkatkan adrenalinnya.
Belum lagi ketika Pope gagal dan bertemu dengan ‘pemburu’ Pokemon lainnya.
Mereka saling berinteraksi, kadang saling membantu mencari pokemon tertentu.
“Keduanya, gerak tubuh dan koneksi sosial yang bersamaan saat berpetualang dengan Pokemon Go ini membawa saya belajar membangun hubungan sosial, berolahraga, menjelajah, belajar, dan bersenang-senang,” katanya.
Meski banyak yang mengaku merasakan manfaat dari Pokemon Go, akademisi Daniel Freeman dari Departemen Psikiatri di Universitas Oxford meyakini perlu pengujian lebih lanjut tentang dampak positif dari permainan tersebut.
Namun ia sepakat bahwa permainan ini dapat mengajak orang dengan gangguan fokus untuk kembali mengatur perhatian mereka dalam cara menyenangkan.
Atau, permainan ini juga mampu mendorong seseorang melewati rasa takut mereka dan mengatasi gangguan kecemasan tertentu.
“Menggabungkan ilmu psikologi yang tepat dan permainan augmented reality akan menjadikan alat perawatan yang benar-benar kuat.” katanya.
Selain menyembuhkan pasien gangguan kecemasan, Pokemon Go juga bermanfaat bagi anak-anak yang obesitas.
Seperti juga ditulis laman situs Inquisitr, Rabu, 13 Juli 2016, beberapa pengguna mengucapkan terima kasih melalui media sosial, karena permainan itu membantu mereka mencapai target beraktivitas fisik.
Salah satunya seperti yang dicuitkan pemilik akun @MissyYuri.
“Saya dapat mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang produktif. Berjalan selama dua jam, menangkap dua puluh pokemon dan berakhir dengan kaki dan paha yang sakit #PokemonGO,” tulisnya.
Dokter pun menguji permainan itu, terutama dampak kesehatannya untuk anak-anak. Hasilnya, Pokemon GO ternyata bisa menjadi salah satu cara mengurangi angka obesitas.
Permainan itu membuat orang-orang yang selama ini malas beraktivitas fisik menjadi banyak bergerak.
Obesitas, kini bukan hanya bisa terjadi pada orang dewasa. Anak-anak pun bisa mengalaminya.
The Centers of Disease Control and Prevention Amerika Serikat menyebutkan, sekitar dua belas koma tujuh juta anak-anak dan remaja berusia dua sampai sembilan belas tahun menderita obesitas.
Sementara di kalangan dewasa, yang obesitas ada tujuh puluh delapan koma enam juta orang.
Artinya, satu dari tiga orang dewasa mengalami obesitas.
Pokemon GO bisa membantu mereka lebih bersemangat bergerak. Namun di sisi lain, itu juga menghilangkan konsentrasi orang pada lingkungan sekitar.
Mereka fokus hanya pada lensa kamera.
Bukan tak mungkin, kondisi itu membuat pengguna atau orang di sekitarnya berada dalam bahaya. New York Post pernah memberitakan, Kyrie Tompkins pengguna Pokemon GO sampai terjatuh di trotoar dan pergelangan kakinya terkilir.
“Ponsel ini bergetar untuk memberitahu saya ada sesuatu di dekatnya dan saya melihat ke atas, sehingga saya jatuh dalam lubang,” katanya soal kejadian di di Waterville, Maine, Kamis lalu.
Para ahli kesehatan juga mengomentari eksistensi Pokemom Go sebgai mendatangkan sehat.
Ahli kesehatan yang berbasis di Sydney dan pendiri Uppy, Laura Moore, mengatakan bahwa ia pikir permainan ini bagus.
“Saya suka dengan konsepnya. Saya pikir gim ini sangat menyenangkan, karena membuat orang yang biasanya tidak bergerak menjadi aktif bergerak,” ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa ia melihat banyak contoh dari Pokemon Go yang membantu orang-orang untuk keluar dan berolahraga lebih banyak, seperti saudara laki-lakinya.
“Saudara saya biasanya tidak banyak berolahraga, dia kebalikan dari saya. Namun berkat Pokemon Go, seluruh tim di tempat kerjanya telah mulai aktif berjalan-jalan. Ia telah berjalan sejauh 72 kilometer semenjak hari Kamis,” ungkap Moore.
Moore mengatakan, walaupun orang umumnya hanya berjalan-jalan di sekitar dan tidak melakukan latihan intens, hal tersebut masih memiliki dampak positif.
“Orang sering berpikir bahwa Anda perlu untuk berjalan, namun gerakan apa pun sebenarnya baik,” jelasnya. “Setiap aplikasi yang menyediakan target untuk Anda adalah baik,” ujarnya.