Usia sebatas angka?
“Tidak,” tulis media terbitan London, dan terkenal paling prestise di Inggris, “daily mail,” Selasa, 06 Oktober 2015, dalam artikel di “online”nya, tentang usia-usia paling bahagia yang dilalui seseorang.
Menurut “daily mail,” banyak orang yang keliru dengan pendapatnya, bahwa masa muda adalah masa bahagia.
“ Dan salah pula anggapan ketika beranjak tua, dengan kerut dan keriput yang menghiasi wajah, kebahagiaan kita pasti berkurang.”
“Tidak juga untuk kekeliruan ini,” lanjut “mail.”
“Mail” mengutip sebuah studi yang menemukan bahwa seseorang mendapatkan kebahagiaan justru ketika di usia lanjut.
Studi yang melakukan survei yang melibatkan hampir empat ratus ribu responden, dengan metode wawancara via telepon menemukan jawaban bahwa mereka yang berangkat dari umur di atas usia lima puluh tahun mulai menemukan arti kebahagiaan.
Puncaknya?
Ya, kala seseorang bisa sampai ke usia delapan puluh lima tahun, ketika mereka lebih nyaman dengan diri sendiri dan merasa mampu menikmati hidup.
Menariknya, survei tersebut malah menemukan kalau kebahagiaan menurun justru di usia delapan belas hingga lima puluh tahun.
Dr Arthur A. Stone, profesor psikologi dari State University of New York di Stony Brook, mengungkapkan beberapa hal yang membuat orang menjadi lebih bahagia di usia lanjutnya.
“Bisa jadi karena perubahan lingkungan sekitar dan psikologi dalam diri masing-masing, terutama akan cara pandang mereka terhadap dunia, sehingga membuat mereka lebih berbahagia,” ujarnya.
Tidak hanya State University of Ne York yang mengklaim pendapat itu. Hasil survei yang sama juga pernah dilakukan oleh University of Warwick, Inggris.
Peneliti menemukan tingkat kebahagiaan seseorang bisa digambarkan dalam kurva berbentuk U, dengan titik terendah di usia empat puluh lima tahun, lalu meningkat lagi setelahnya.
Tetapi apa sebenarnya yang membuat orang-orang ini bahagia?
Ada tujuh penyebabnya. Yang utama adalah mereka makin menghargai lebih dalam arti hidup dan kehidupan, merasa cukup dan berkecukupan, kemampuan yang besar untuk memahami persoalan dan mengatasinya
Di samping itu makin sedikit ekspektasi untuk hal-hal besar, mampu menjalani apa yang ada saat ini tanpa khawatir akan masa depan, bijak bahwa tidak mungkin menyenangkan semua pihak, serta melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang positif.
Ada juga studi lain yang agak berbeda dengan penelitian di atas. Dikutip dari Independent, Ioana Ramia, peneliti dari Universitas New South Wales mengatakan, studinya menemukan bahwa kepuasan hidup seseorang mengikuti kurva hurup U.
Masa-masa paling bahagia seseorang adalah ketika mereka berusia dua puluhan, berdasarkan sebuah penelitian itu.
Kurva tersebut mengalami penurunan mulai ketika seseorang memasuki awal usia dua puluhan , lalu mendatar selama sekitar empat puluhan tahun, kemudian meningkat lagi mulai dari usia enam puluh lima tahun ke atas.
MedicalXpress melaporkan, Ramia yang berbicara dalam Konfrensi Kebijakan Sosial Australia, mengatakan bahwa orang-orang merasa paling bahagia kembali di sekitar usia delapan puluhan.
Ini berarti sama dengan dua penelitian di New York dan Inggris.
Pasangan melaporkan, kepuasan tertinggi mereka yakni sebelum kehadiran anak pertama, akan diikuti penurunan kepuasan pada tahun pertama kehidupan anak sampai anak berusia enam tahun, yakni ketika anak mulai masuk sekolah.
Ramia mengaitkan sejumlah alasan yang mungkin membuat seeorang menjadi tidak bahagia pada usia paruh baya mereka.
“Pada usia tersebut kebahagiaan berada pada titik terendah, dan akan meningkat ketika seseorang mulai fokus pada hal-hal lain,” katanya.
Studi tersebut juga menemukan, kualitas kehidupan rumah tidak begitu penting untuk kebahagiaan orang-orang muda secara menyeluruh.
Orang-orang muda lebih memedulikan kehidupan yang dekat dengan pekerjaan, hiburan, dan teman-teman.
Kepuasaan untuk kehidupan rumah yang lebih besar terlihat pada orang-orang usia paruh baya dan di atasnya, yang juga mempunyai fokus lebih besar untuk lingkungan dan masyarakat di sekeliling mereka.
Studi tersebut menarik data survei rumah tangga nasional, pendapatan, dan dinamika buruh di Australia.
Meskipun penelitian ini meneliti usia di mana orang-orang merasa paling bahagia, Ramia mengatakan, puncak kebahagian pada usia muda dan tua tetap kurang dapat dipahami, dan itu menjadi tantangan untuk penelitian berikutnya di masa depan.
Hidup bahagia adalah dambaan setiap orang. Dan, sebuah penelitian baru menemukan bahwa wanita merasa paling percaya diri dan bahagia dengan kehidupan cinta serta merasa memiliki bentuk tubuh menarik saat usianya menjelang tiga puluh tahun, atau tepatnya di usiadua puluh delapan tahun.
“Pada usia itu juga merupakan periode dalam hidup wanita ketika menikmati kehidupan seks terbaik,” ujar salah seorang peneliti seperti dikutip VIVAnews dari laman thetelegraph.com.
.
“Mencapai dan melebihi usia dua puluhan, Anda tidak lagi merasa kehidupan Anda bagaikan bentuk spiral ke bawah, mulai dari penampilan Anda hingga kepercayaan diri.”
Di usia ini pun, biasanya Anda sudah memiliki banyak waktu untuk mengesampingkan jadwal sibuk dan menggantinya dengan kegiatan memanjakan diri dengan berbagai trik dan metode perawatan kecantikan.