Jakarta mulai gerah dengan sikap Pemerintah Aceh yang ngotot dengan qanun lambang dan bendera yang mereka anggap tidak menyalahi implementasi
Nuga News
Nuga News
Mengerasnya polemik qanun lambang dan bendera yang diadopsi dari logo dan bendera GAM, baik secara vertikal, antara Aceh-Jakarta, mau pun
“Kompas” edisi Senin, 1 April 2013, menulis di “headline” halaman utamanya tentang menegangnya hubungan Aceh-Jakarta setelah DPRA dan Gubernur Zaini
Badan Narkotika Nasional (BNN) masih mengembangkan dan mendalami kasus Faisal, bandar narkoba sindikat Aceh, yang tertangkap dua pekan lalu di
Syarief Hasan, yang sehari sebelumnya santer disebut-sebut sebagi calon potensial untuk menduduki posisi Ketua Harian Partai Demokrat, pasca reposisi kepengurusan
Kongres Luar Biasa Partai Demokrat, akhirnya, menetapkan keputusan resminya. Yaitu menetapkan Susilo B. Yudhoyono sebagai Ketua Umum DPP PD. Ketetapan
Aceh kembali mendapat tempat dalam pemberitaan media setelah disahkannya qanun atau peraturan daerah. Qanun logo dan bendera. Dua lambang keistimewaan.
Selain Sutan Batoeghana yang “keberatan” dengan pencalonan Susilo Bambabng Yudhoyono sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat, salah seorang pendiri partai
Pengusaha asal Indonesia Chairul Tanjung (CT) diberitakan telah mengajukan pembelian perusahaan media milik Bakrie Group yaitu PT Visi Media Asia
Faisal, tiga puluh lima tahun, yang disangkakan sebagai bandar narkoba asal Aceh yang ditangkap oleh BNN beberapa waktu lalu, ternyata